Prof Dr dr Sri Rezeki Hadinegoro, SpA(K) dari RS Cipto Mangunkusumo memastikan vaksin dengue dapat mencegah infeksi dengue atau demam berdarah hingga 80 persen, meski baru bisa diberikan pada anak usia di atas 9 tahun.
WHO sendiri merekomendasikan vaksin dengue untuk daerah yang memang endemis dengue. Prof Sri menjelaskan, daerah endemis yang dimaksud adalah daerah dengan zero prevalence-nya di atas 70 persen.
Baca juga: Filipina Setop Vaksin Dengue, Perlukah Indonesia Melakukannya Juga?
"Di Indonesia, di 30 kabupaten, (prevalensi, red) untuk anak umur 9 tahun itu udah 81 persen dan anak umur setahun 26 persen," ungkapnya didasarkan pada riset yang dilakukannya.
Itu berarti jika pemberian vaksin dengue ditunda, maka tantangannya akan semakin berat, mengingat angka kematian akibat demam berdarah di Indonesia sendiri masih di angka 100.000/tahun.
Prof Sri menambahkan vaksin dengue sudah bisa diperoleh dimanapun sebab telah mengantongi izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Di Indonesia sudah dikasih izin edar, tahun lalu, kalau nggak salah Oktober," ungkapnya.
Ia mengaku kebingungan ketika mendengar pemerintah, dalam hal ini Kemenkes, yang menyatakan bahwa vaksin ini belum terdaftar secara resmi.
Baca juga: Vaksin Dengue Diklaim Berisiko, Begini Penjelasan Pakar
(lll/up)
0 Response to "Kata Pakar tentang Kebutuhan Vaksin Dengue di Indonesia"
Posting Komentar