Dr Wong Seng Weng, pakar onkologi dari The Cancer Centre, Singapore Medical Group, mengatakan kanker usus besar berhubungan erat dengan pola makan. Daging, terutama daging merah, sudah diklasifikasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu faktor risiko kanker usus besar.
"Daging merah olahan seperti ham, bacon, sosis, dan sebagainya, tergolong dalam kategori I penyebab kanker usus besar, setara dengan kebiasaan merokok," tutur Dr Wong, dalam perbincangan dengan detikHealth, di acara Media Trip Singapore Medical Group, baru-baru ini.
"Lalu bagaimana jika makan daging merah segar seperti steak? Sayangnya, risikonya tetap ada karena daging merah segar tergolong dalam kategori IIA penyebab kanker usus besar," tambahnya lagi.
Baca juga: Ini Batas Konsumsi Ideal Daging Merah Biar Nutrisi Tetap Seimbang
Konsumsi daging olahan seperi sosis dan bacon sebanyak 50 gram tiap harinya dapat meningkatkan risiko kanker usus besar hingga 20 persen. Risiko yang sama juga mengintai para penggemar steak, karena konsumsi 100 gram daging merah segar setiap harinya juga meningkatkan risiko kanker usus besar hingga 20 persen.
Dr Weng mengatakan konsumsi daging olahan dan hubungannya dengan risiko kanker merupakan rekomendasi dari International Agency for Research on Cancer (IARC). Daging olahan disebut punya cukup bukti untuk disebut karsinogen sekaligus mensejajarkannya dengan rokok, radiasi sinar matahari, asbestos, dan minuman beralkohol.
"50 gram kan tidak banyak, hanya satu atau dua slices bacon. 100 gram daging merah pun hanya setengah porsi dari steak yang biasa disajikan di restoran," lanjutnya.
Meski begitu, risiko ini bisa dicegah dengan mengganti pola makan menjadi lebih sehat dan seimbang. Dr Weng menyebut sebaiknya kurangi konsumsi daging merah dan daging olahan, dan perbanyak makan sayur serta buah untuk mengurangi risiko kanker usus besar.
Baca juga: Asal Jangan Kalap Saja Sih, Ini Manfaat Daging Jeroan Bagi Kesehatan(mrs/up)
0 Response to "Doyan Makan Steak dan Sosis? Waspada Risiko Kanker Usus Besar"
Posting Komentar