Dia juga menjelaskan bahwa kasus terbanyak terjadi di Kabupaten Purwakarta dengan 27 kasus, Kabupaten Karawang 14 kasus, Kota Depok 12 kasus, Kota Bekasi 12 kasus, Kabupaten Garut 11 kasus, Kota Bandung 7 kasus. Sisanya tersebar di 14 kabupaten dan kota lainnya di Jawa Barat.
"Beberapa orang sekarang masih dirawat, di antaranya di Purwakarta dua orang, dua orang di Karawang, satu orang di depok dan satu orang di Kota Bandung," tutur Yus, Rabu (6/12/2017).
Sejauh ini 13 orang warga Jawa Barat meninggal akibat terserang difteri. Kebanyakan orang yang terjangkit merupakan anak yang belum mendapat vaksinasi.
Yus menambahkan, setiap ada kasus difteri, pihaknya bekerjasama dengan dinas kesehatan kabupaten kota melakukan gerak cepat menelusuri tempat ditemukannya kasus.
"Kami telusuri tempat yang dikunjungi penderita sebelum terjangkit termasuk siapa yang ditemuinya," ujarnya.
Baca juga: Difteri Mewabah, Kemenkes Gelar Imunisasi Serentak di 3 Provinsi
Hal tersebut dilakukan untuk langkah pencegahan, mengingat difteri mudah menular melalui pernapasan, batuk, bersin, atau hanya dengan mengobrol.
Penyakit yang muncul ditandai dengan dengan pengingkatan suhu tubuh sampai 38 derajat Celcius, pembengkakan pangkal tenggorokan, dan munculnya selaput tipis berwarna keabu-abuan pada pangkal tenggorokan yang tak mudah lepas, tapi mudah berdarah yang disebabkan oleh bakteri.
"Jika tidak ditangani segera secara medis, bisa menyebabkan kematian," ujarnya. Yus berharap agar masyarakat yang mengalami gejala tersebut segera melakukan pemeriksaan sesegera mungkin.
Baca juga: Perlukah Orang Dewasa Mendapat Vaksin Difteri? (up/up)
0 Response to "Difteri Juga Menyerang Jawa Barat, Terbanyak Purwakarta dengan 27 Kasus"
Posting Komentar