Perlu diingat bahwa pemakaian alat bantu seperti kaki dan tangan palsu tidak bisa sembarangan. Perlu ketrampilan khusus untuk membuat dan memasangnya karena tiap pasien bisa memiliki kebutuhan berbeda-beda.
Baca juga: Tangan Bionik, Tangan Palsu yang Bisa Merasakan Tekstur dan Ukuran Sesuatu
Namun sayang di Indonesia ketersediaan tenaga ahli ortotik prostetik yang mampu menyediakan alat bantu tersebut masih terbatas. Direktur Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Jakarta 1 Ani Nuraeni mengatakan hanya ada dua kampus terakreditasi yang membuka jurusan ortotik Prostetik.
"Ini termasuk program studi yang langka, di Indonesia hanya di Jakarta 1 dan Solo," kata Ani kepada detikHealth dan ditulis pada Kamis (16/1/2017).
Di Poltekkes Jakarta 1 jurusan ortotik prostetik dapat menampung hingga sekitar 70 mahasiswa dengan tingkat pendidikan diploma III dan IV. Lulusannya dapat bekerja di rumah sakit, perusahaan penyedia alat medis, hingga menjadi instruktur.
Para ahli ortotik prostetik ini disebut Ani banyak dibutuhkan untuk mengajari pembuatan alat bantu di berbagai tempat.
"Karena dengan pasien-pasien disabilitas tidak bisa dibuatkan hanya sekedar alat bantu saja. Jadi harus mengikuti pendidikan bagaimana membuat alat bantu yang nyaman, tepat, sesuai dengan peruntukkannya," kata Ani.
"Enggak bisa seperti di mana tuh gampangnya bagi-bagi kaki palsu. Perlu pendidikan khusus," pungkasnya.
Baca juga: Bengkel Kaki dan Tangan Palsu Milik Mantan Pasien Kusta Itu Kini Berdebu(fds/up)
0 Response to "Sekolah Ilmu Ortotik Prostetik di Indonesia Masih Jarang"
Posting Komentar