Dipublikasi dalam The New England Journal of Medicine dokter menyebut bahwa sang pasien memiliki riwayat panjang nyeri sendi sejak usianya 18 tahun. Di usia 48 tahun ia pun didiagnosa dengan kondisi rheumatoid arthritis atau umum dikenal rematik.
Baca juga: Begini Cara Kerja Akupunktur
Tidak ditangani dengan baik penyakit rematik dapat menyebabkan kelainan bentuk atau kecacatan pada sendi yang terpengaruh.
Pada kasus sang pasien dirinya mengaku biasa meredakan nyeri sendi dengan obat ibuprofen sejak umur 18 tahun. Selain itu ia juga rutin menjalani terapi alternatif akupunktur benang emas.
Akupunktur benang emas sendiri tidak jauh berbeda dengan akupunktur pada umumnya. Hanya saja akupunktur tersebut menggunakan benang emas tipis steril yang dimasukkan ke tubuh dengan jarum lalu dibiarkan begitu saja.
"Terapi ini sudah lama digunakan untuk mengatasi nyeri sendi di Asia Timur," tulis dokter.
dr Kyung-Su Park dari St. Vincent's Hospital yang menangani kasus ini mengatakan meski benang emas tersebut sangat mencolok namun kemungkinan tidak terlalu berpengaruh terhadap perjalanan penyakit rematik. Ketika datang ke rumah sakit tangan sang wanita diketahui sudah menunjukkan tanda-tanda kecacatan.
"Saya pikir benang-benang emas ini tidak berhubungan dengan perkembangan tingkat keparahan rematik pasien atau menambah nyerinya... Yang mengejutkan hanya ada sedikit laporan efek samping dari akupunktur benang emas," ujar dr Kyung-su seperti dikutip dari Live Science, Jumat (10/11/2017).
Pada akhirnya dokter melakukan operasi untuk meringankan rasa nyeri dan mengganti obat yang dikonsumsi sang wanita. Sementara itu benang emas yang ada di dalam tangannya dibiarkan saja karena dianggap tidak membahayakan.
Baca juga: Akupunktur Terbukti Bisa Sembuhkan Nyeri Kronis
(up/up)
0 Response to "Pergelangan Wanita Ini Diisi Benang Emas dari Sisa Akupunktur"
Posting Komentar