Hal berbeda yang penting dari vaksin baru ini adalah ia bisa dipakai pada anak-anak. Dengan demikian harapannya akan membantu negara-negara dalam mengeliminasi tifus.
Baca juga: Gejala-gejala Khas Penyakit Tifus
Profesor Alejandro Cravioto dari Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (Sage) mengatakan diharapkan juga vaksin dapat membantu kondisi resistansi antibiotik. Tifus disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi dan selama ini pengobatannya sangat bergantung dengan antibiotik.
Akibatnya semakin lama bakteri jadi semakin kebal terhadap obat. Dulu sebelum ada antibiotik tifus bisa membunuh satu dari lima orang yang terinfeksi, agar jangan sampai pada titik itu lagi maka langkah pencegahan dengan vaksin disebut hal yang tepat.
"Untuk pertama kalinya kita benar-benar mendapatkan vaksin yang efektif," kata Prof Alejandro dikutip dari BBC, Rabu (25/10/2017).
Hasil studi yang dipublikasi di jurnal The Lancet menemukan bahwa vaksin tifus yang baru memiliki tingkat keefektifan hingga 87 persen. Hal tersebut diketahui setelah peneliti melakukan uji klinis pada 112 orang yang menerima vaksin lalu memaparkan dirinya pada bakteri Salmonella.
Baca juga: Demam Berhari-hari Disertai Rasa Lemas, Gejala Demam Tifoid atau DBD?(fds/up)
0 Response to "WHO Rekomendasikan Penggunaan Massal Vaksin Baru untuk Tifus"
Posting Komentar