Begitu pula dengan pemerintah di berbagai belahan dunia, vaksin ini diberikan demi mengurangi angka kematian akibat campak dan rubella. Beruntungnya, Badan Kesehatan Dunia telah melaporkan bahwa angka kematian akibat penyakit campak sudah berkurang 84 persen selama 16 tahun terakhir.
Dikutip dari Huffington Post, Selasa (31/10/2017), angka kematian akibat campak pada tahun 2000 mencapai 550 ribu, sedangkan pada tahun 2016 sudah berkurang menjadi 90 ribu. Meskipun belum hilang sempurna, namun penurunan ini termasuk kemajuan yang cukup baik.
Baca juga: Serangan di Suriah Luluh Lantakkan Gudang Vaksin, Anak-anak Terancam
"Kita harus berusaha untuk mencapai zero kasus campak. Campak hilang hanya akan tercapai jika vaksin campak menjangkau setiap anak dimanapun," kata Jean-Marie Okwo-Bele, Direktur Departemen Imunisasi WHO.
Sejak tahun 2000 diperkirakan 5,5 miliar dosis vaksin campak sudah diberikan kepada anak-anak dalam layanan imunisasi rutin. Namun, WHO menyatakan bahwa masih ada 20,8 juta anak yang belum mendapatkannya.
Anak-anak yang belum mendapatkan vaksin tersebut terpencar di beberapa negara, seperti Indonesia, Nigeria, India, Pakistan, Ethiopia, dan Republik Demokrat Kongo.
"Kami tidak bisa berpuas diri. Terlalu banyak anak yang masih belum mendapatkan vaksin. Untuk menjangkau anak-anak ini dan menempatkan diri kita, kita perlu secara baik memperbaiki program imunisasi rutin untuk mendukung sistem kesehatan yang kuat," jelas Kepala Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI), Seth Berkley.
Baca juga: Di Masa Depan, Imunisasi Mungkin Cuma Perlu Sekali Suntik
(wdw/up)
0 Response to "WHO: Kematian Karena Campak Sudah Berkurang"
Posting Komentar