Dua taman di kota Sao Paulo baru-baru ini ditutup setelah otoritas kesehatan setempat menemukan adanya virus demam kuning di bangkai seekor monyet liar. Padahal menurut data, Brazil sebelumnya sudah berhasil mengeradikasi demam kuning beberapa tahun yang lalu.
Baca juga: Takut Terinfeksi Demam Kuning, Petani Brazil Buru Monyet Hutan
"Saat ini demam kuning tercatat terjadi di bagian-bagian pedalaman Brazil yang berbatasan langsung dengan hutan. Namun temuan virus demam kuning di tengah kota ini merupakan peringatan dan harus dicegah sebelum meluas," ungkap Departemen Kesehatan Masyarakat Brazil dalam pernyataan yang dikutip dari Reuters.
Sejak awal Desember tahun lalu, tercatat sudah ada 261 korban meninggal akibat wabah demam kuning di bagian tenggara Brazil. Langkah pencegahan sudah dilakukan dengan membagikan vaksin gratis, terutama kepada turis dan warga yang tinggal dekat hutan.
Pakar primata Julio Cesar Bicca-Marques monyet sangat sensitif dengan demam kuning. Infeksi demam kuning dapat membuat monyet mati dalam waktu singkat. Namun penularan demam kuning dilakukan oleh nyamuk, bukan monyet.
"Jika tidak ada monyet di hutan, kita akan buta dan tidak tahu perihal datangnya virus demam kuning. Hal ini membuat kita baru bereaksi setelah ada korban manusia dan itu sudah terlambat," paparnya.
Demam kuning merupakan penyakit bersumber nyamuk mirip dengan chikungunya dan demam berdarah. Karena masih tergolong keluarga Flavirus, gejala awal yang ditimbulkan biasanya tidak parah. Sakit kepala, mual, demam dan kehilangan nafsu makan merupakan gejala awal yang umum terjadi.
Sekitar 15 persen pasien demam kuning mengalami fase dua, di mana keparahan penyakit meningkat dan bisa menyebabkan kematian. Virus yang ada masuk menyerang hati sehingga menyebabkan kulit pasien berwarna kekuningan dan rasa sakit di bagian perut.
Baca juga: Mengenal Machupo yang Viral karena Broadcast Parasetamol Bervirus
(mrs/up)
0 Response to "Pasca Zika, Brazil Dihantui Wabah Demam Kuning"
Posting Komentar