Lembur 159 Jam, Jurnalis di Jepang Meninggal Gagal Jantung

Jakarta, Kematian akibat beban kerja terlalu berat kembali jadi sorotan di Jepang. Miwa Sado, jurnalis politik dari stasiun televisi NHK yang meninggal pada tahun 2013 lalu, diyakini mengalami gagal jantung diduga karena terlalu sering lembur.

Otoritas Jepang baru membuka tabir kematian Miwa 4 tahun setelah kematiannya. Laporan terbaru menyebut Miwa bekerja lembur selama 159 jam satu bulan menjelang kematiannya.

Baca juga: Apa Hubungan Kebanyakan Lembur dan Kecenderungan Bunuh Diri? Ini Kata Dokter

Dikutip dari CNN, jika dirata-rata, Miwa bisa mengambil lembur selama lebih dari 6 jam dalam satu hari, selama satu bulan. Hal ini membuat kondisi kesehatannya menurun drastis, yang akhirnya membuat Miwa mati muda karena gagal jantung di usia 31 tahun.

"Kami menyikapi laporan tentang mantan pegawai kami dengan serius. Kami juga akan mereformasi sistem kerja di perusahaan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental pekerja," ungkap NHK dalam pernyataannya.

Di Jepang, kematian akibat terlalu banyak kerja disebut dengan karoshi. Serangan jantung, stroke disebut sebagai kondisi medis yang sering dialami pekerja sebelum meninggal secara mendadak.

Selain tekanan fisik, tekanan mental di lingkungan kerja pun bisa memicu karoshi. Karojisatsu merupakan istilah untuk orang-orang yang memutuskan bunuh diri karena tekanan mental pekerjaan.

Kematian Matsuri Takahashi akibat bunuh diri karena pekerjaan pada Oktober tahun lalu membuka mata dunia soal buruknya budaya kerja di Jepang. Beban kerja dan jam lembur yang ekstrem membuat Matsuri mengalami beban psikologis sehingga terganggu mentalnya dan memutuskan bunuh diri.

Baca juga: Oktober: Karyawati Bunuh Diri karena Kebanyakan Lembur

(mrs/up)

Related Posts :

0 Response to "Lembur 159 Jam, Jurnalis di Jepang Meninggal Gagal Jantung"

Posting Komentar