Ketika Kulit Habis Digigiti Tungau di Dalam Pesawat

Jakarta, Tungau yang kerap hidup di tempat lembab seperti kasur dan sebabkan gatal-gatal, ternyata bisa hidup di dalam pesawat. Sialnya, penumpang dari London ini jadi korbannya.

Heather Szilagyi pergi bersama dua anggota keluarga lainnya dari Bandara Heathrow di London menuju Slovenia. Tak disangka, wanita yang pernah mengalami kejadian buruk dengan tungau di apartemen lamanya harus menghadapi masalah yang sama di dalam perjalanan tersebut.

Heather mengaku pertama kali melihat tungau muncul dari balik monitor TV di depan kursinya. Setelah meminta perhatian pada pramugari, yang kemudian meminta maaf karena tidak bisa memberi kursi lain di pesawat yang penuh, ia kembali menemukan lebih banyak tungau di sekitarnya.

"Saya kira saya memang harus kembali berhadapan lagi dengan tungau-tungau. Tapi kemudian saya memesan wine gratis agar bisa tertidur," katanya, seperti dikutip dari Cosmopolitan, Sabtu (28/10/2017).

Baca juga: Efek Malas Ganti Bantal: Kulit Berjerawat dan Jadi Sarang Tungau

Selama perjalanan, ia dan keluarganya berhasil tidur nyenyak. Tapi, apa yang mereka temukan ketika sampai di tujuan benar-benar di luar dugaan. Szilagyi menemukan beberapa gigitan di tubuh anak perempuannya, yang kemudian ditemukan sampai 50 gigitan. Dia sendiri juga melihat 30 bekas gigitan dan 6 gigitan tungau di tubuh pasangannya.

Foto: IG heather szilagyi

Setelah kejadian itu, mereka mengambil langkah preventif dengan meletakkan buku paspor di freezer, mencuci bantal yang dibawa ke pesawat, mencuci pakaian dengan air hangat, dan menyimpan barang yang mereka bawa ke dalam kabin pesawat di plastik sampah bersegel.

Perlu diketahui, serangga tungau mengancam pada lingkungan yang tidak bersih dan lembab. Meski tidak terlalu berbahaya, gigitan tungau bisa memicu alergi dan banyak masalah kulit, seperti gatal yang sakit. Bahkan menurut ahli gigitan tungau, yang memakan debu dan sel mati manusia ini, juga bisa memicu asma.

Baca juga: Mengenal Eye Mites, Tungau yang Bisa Bikin Mata Iritasi dan Meradang

(up/up)