Denyut Jantung Tidak Teratur, Risiko Stroke 5 Kali Lebih Besar

Jakarta, Kelainan irama jantung yang tidak normal atau tidak teratur yang biasa disebut Fibrilasi Atrium (FA) biasanya dialami oleh orang berusia lanjut, tetapi bukan berarti orang berusia muda tidak bisa mengalaminya.

Berdasarkan data dari Stoke as The First Manifestation of Atrial Firbillation tahun 2016, 40 persen penyakit stroke dikarenakan oleh FA.

"Ketika didiagnosis FA, judulnya dia lima kali lebih besar terkena stroke," ujar Guru Besar Ilmu Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr dr Yoga Yuniadi, SpJP(K), FIHA, FasCC di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Rabu (11/10/2017).

Kelainan irama jantung ini ternyata lebih berbahaya dibandingkan beberapa penyakit lain yang dapat memicu stroke.

"Kalau orang hipertensi untuk menjadi stroke itu butuh waktu lama, bertahun-tahun sampai pembuluhnya menjadi rusak, gampang pecah, atau alirannya terhambat. Tapi kalau orang FA, cukup 48 jam (dari timbulnya FA) dia bisa stroke. Jadi serius sekali," tegas Prof Yoga.

Baca juga: Awas! Jika 8 Gejala Ini Muncul, Ancaman Stroke Bisa Meningkat

Hal yang terkadang kita anggap sepele ternyata bisa berdampak sangat buruk. Maka dari itu, Prof Yoga menyarankan seluruh masyarakat untuk melakukan cek denyut nadi secara rutin setiap hari.

"Mayarakat harus aware bahwa dia harus MENARI (Meraba Nadi Sendiri). Paling bagus setidaknya sekali sehari," sarannya.

Dengan rutin menghitung denyut nadi setiap pagi hari, kita bisa mengurangi risiko terkena penyakit stroke. Apabila jumlah denyut nadi lebih dari 100 per menit, segera lakukan pemeriksaan pada dokter.

Baca juga: Siapa Bilang Orang dengan Irama Jantung Tak Normal Tidak Boleh Olahraga?

(wdw/up)

Related Posts :

0 Response to "Denyut Jantung Tidak Teratur, Risiko Stroke 5 Kali Lebih Besar"

Posting Komentar