Pendapat tersebut seperti diungkapkan oleh Psikolog Rosdiana Setyaningrum MPsi, MHPEd, yang dihubungi DetikHealth, Senin (11/9/2017).
"Tes semacam itu enggak menghormati perempuan, ya. Selaput dara itu kan juga bisa robek karena aktivitas olahraga, atau memang selaput daranya tipis, bahkan bisa juga karena perempuan itu punya riwayat kekerasan seksual. Masa karena hanya itu perempuan jadi enggak bisa kawin," ujarnya.
Baca juga: Tes Keperawanan Sebelum Nikah? Ini Lho Maksud Hakim Binsar
Pendapat serupa juga ditujukan untuk ide tes keperjakaan, yang menurut Rosdiana tidak bisa dilakukan. "Kalau pada laki-laki bagaimana mengetes keperjakaannya?"
Psikolog pernikahan ini pun mengingatkan tentang inti dari pernikahan, di antaranya adalah komitmen untuk saling menghormati dan mencintai seseorang apa adanya secara keseluruhan.
"Namanya pernikahan itu harus ada rasa saling percaya, saling menghargai dan menghormati, saling mengembangkan satu sama lain. Jadi kembali lagi, orientasi seseorang itu mau menikah apa? Apakah hanya karena dia perjaka, apa karena mau menerima secara keseluruhan," pungkasnya.
Baca juga: Mengenal Binsar, Hakim yang Usulkan Tes Keperawanan Sebelum Nikah(fds/fds)
0 Response to "Psikolog Sebut Tes Keperawanan Sebelum Nikah Tidak Menghormati Perempuan"
Posting Komentar