Upaya Bocah Sakit Parah yang Galang Dana dengan Mengecat Kuku Ini Jadi Viral

Amsterdam, Bocah enam tahun ini sedang sakit parah. Namun dia punya keinginan mulia menggalang dana untuk penyakit kanker. Dia minta orang-orang mengecat kuku dengan warna menyolok sambil berdonasi.

Bocah bernama Tijn Kolsteren itu tengah berjuang menghadapi kanker otak. Di tengah perjuangannya, dia merasa iba pada anak-anak lain yang sakit.

Untuk itu dia menggagas penggalangan dana. Dia berharap bisa terkumpul beberapa euro sehingga bisa digunakan untuk membantu pencegahan kematian anak-anak dari pneumonia.

"Kebanyakan anak-anak miskin terinfeksi pneumonia dan tidak bisa bertahan hidup sampai berusia lima tahun. Untuk itu kita perlu bertindak," ucapnya di laman penggalangan dana, http://ift.tt/2hUmjpx

Dia meminta orang-orang untuk mengecat kukunya guna membantu memperlancar penggalangan dana. Jadi dia meminta donasi 1 euro setiap kali ada seseorang yang mengecat kuku.

Setiap orang bisa berdonasi, tidak hanya warga Belanda saja, negara asal Tijn. "Catlah kuku anda, dan berdonasilah di laman ini. Lalu tantang 3 teman anda untuk melakukan hal yang sama dengan menge-tag mereka di postingan di sosial media," begitu ajakan Tijn.

Baca juga: 8 Tahun Wanita Ini Sisihkan Gaji Demi Beli 1.000 Mainan untuk Pasien Anak

Tak disangka dalam waktu singkat, gerakan ini mendapat sambutan hangat di Belanda, sehingga menjadi viral. Selebrita, politikus, aktor, dan ribuan orang lainnya dengan suka rela menyambut tantangan ini sembari berdonasi. Salah satunya dilakukan politikus Belanda, Geert Wilders. Hingga saat ini telah terkumpul dana sekitar Rp 22 miliar.

Foto: Twitter Geert Wilders

Sang ayah, Gerrit, kepada televisi NOS mengatakan ide kegiatan ini bermula dari Tijn yang mengecat kukunya dan ternyata ada teman yang menyukainya. Lalu munculah ide membuat tantangan seperti Ice Bucket challenge. Apalagi bagi laki-laki, mengecat kuku adalah kegiatan yang dianggap tabu.

Atas apa yang dilakukan Tijn, media Belanda menjulukinya sebagai 'SuperTijn'. Tijn sendiri didiagnosis terkena kanker pada Mei lalu. Belum lama ini keluarganya baru tahu bahwa kemoterapi yang telah dijalani Tijn gagal mengurangi ukuran tumornya.

"Biarpun ini merupakan kabar buruk, tapi kami ingin melakukan sesuatu untuk anak-anak," ucap Gerrit.

Baca juga: Rampung Berobat, Bocah Ini Bagikan 3.000 Mainan untuk Sesama Pasien Anak

(vit/vit)