Di Australia, The Therapeutic Goods Administration (TGA) baru-baru ini melaporkan peningkatan risiko kanker anapaestic large cell lymphoma (ALCL) pada pengguna implan berbahan polyurethane. Semula risikonya diperkirakan antara 1:3.000.000 hingga 1:50.000, kini berkisar antara 1:10.000 hingga 1:1.000.
TGA juga mengonfirmasi 46 kasus ALCL terkait implan payudara sejak 2007, termasuk 3 kasus yang berujung kematian. Australian specialist plastic surgeons (ASAPS) menyebut penyakit ini masih dikategorikan langka dan TGA tidak merekomendasikan pengangkatan implan.
"Kanker ini mungkin langka tapi apa yang bisa disampaikan dari informasi ini adalah bahwa implan payudara tidak bebas dari risiko," kata Prof Sanchia Aranda dari Cancer Council Australia, dikutip dari news.com.au.
Baca juga: Awas, Implan Payudara Tertentu Bisa Dikaitkan Risiko Kanker Langka
Menurut Prof Aranda, setidaknya pengguna implan wajib mengetahui gejala kanker tersebut. Di antaranya adalah adanya cairan di payudara.
Risiko kanker pada penggunaan implan payudara biasanya bermula dari adanya kontaminasi. Iritasi yang terus menerus memicu reaksi sistem imun dan mengubah sel-sel di sekitarnya menjadi sel kanker.
Baca juga: Diyakini Aman, Pengadilan di Jerman Bolehkan Polwan Pakai Implan Payudara
(up/rdn)
0 Response to "Risiko Kanker Akibat Implan Payudara Tak Selangka yang Diduga"
Posting Komentar