Riset Ini Katakan yang Kaya Memang Lebih Bahagia

Jakarta, Konon bila ingin merasakan bahagia betulan, jangan bergantung pada uang. Akan tetapi riset membuktikan uang memang dapat 'membeli' kebahagiaan.

Hal ini disimpulkan dari hasil penelitian yang dilakukan Brookings Institutions. Entah ini bisa disebut kebahagiaan atau tidak, yang pasti dalam penelitian disebut uang dapat menurunkan tingkat stres dan memperpanjang umur seseorang. Setidaknya di Amerika.

Data dikumpulkan sejak tahun 1976-1980 lalu 2009-2014 sebagai bagian dari survei nasional, yaitu penghasilan, indeks massa tubuh (BMI), beban stres dan riwayat kesehatan partisipan yang dilaporkan sendiri.

Oleh peneliti, penghasilan responden dibagi menjadi tiga kategori: rendah, sedang, dan tinggi. Lalu mereka memfokuskan pengamatan pada tingkat kesehatan, obesitas dan beban stres yang ditanggung.

"Beban stres kami lihat dari biomarker-nya seperti tekanan darah, kolesterol, trigliserida, kreatinin (ginjal), dan albumin (hati). Dari sejak 1976 hingga 2014 kami terus pantau perubahan biomarker kesehatan ini," kata peneliti Diane Whitmore Schanzenbach.

Dalam studi ditemukan, orang-orang Amerika yang berpenghasilan tinggi dilaporkan memiliki kondisi kesehatan yang dua kali lebih baik. Tingkat stres mereka juga tidak setinggi orang yang berpenghasilan di bawahnya.

Baca juga: Selain Usir Stres, Belanja Barang Bikin Orang Merasa Bahagia Lebih Lama

Dari sini terlihat jelas bahwa kondisi kesehatan orang Amerika sangatlah baik atau bahkan 'excellent' bila dikaitkan dengan penghasilan mereka di dua periode tersebut, kendati pada masyarakat prevalensi obesitasnya terus naik di semua kategori pendapatan.

Mereka yang berpenghasilan tinggi berpeluang lebih rendah untuk mengalami kegemukan ketimbang yang penghasilannya sedang-sedang saja maupun rendah.

Aspek lain yang meningkat adalah beban stres mereka. Meski demikian, mereka yang penghasilannya lebih tinggi memiliki tingkatan stres yang lebih rendah. Dengan kata lain, orang miskin di Amerika lebih stres ketimbang yang kaya.

"Sayangnya kami tidak mempertimbangkan faktor lain seperti tingkat depresi dan indikator kesehatan mental lainnya, sehingga temuan ini masih belum bisa menggambarkan semuanya," kata Schanzenbach seperti dilaporkan CNN.

Baca juga: Wah, Negara-negara ini Didominasi Orang-orang Bahagia

Studi ini bertentangan dengan apa yang ditemukan peneliti London School of Economics baru-baru ini. Dari hasil survei terhadap 200.000 orang terungkap tingkat kebahagiaan seseorang saat gajinya dinaikkan dua kali lipat tidak lebih baik daripada ketika memiliki kekasih atau pasangan.

Tetapi bahagia itu sederhana, tinggal Anda mau pilih dari mana asalnya.(lll/up)

Related Posts :

0 Response to "Riset Ini Katakan yang Kaya Memang Lebih Bahagia"

Posting Komentar