Menurut ayah dan ibunya, Kiagus Muhammad Nangyu (24) dan Wensi Nopalasari (23), bakat dan hobi Fazil di bidang olahraga, khususnya bulutangkis, muncul karena Fazil terbiasa menemani ayahnya yang merupakan seorang pelatih bulutangkis di Dahlia Badminton Center, Pagar Alam, Sumatera Selatan.
"Dia senang ikut ayahnya setiap hari ke lapangan, dari kecil awalnya suka bantu mengumpulkan bola di pinggir lapangan. Lama-lama dia suka dan mau belajar. Seumuran dia begini dia sudah bisa servis, pukul bola melewati net, siap bergaya seperti pemain profesional," tutur Wensi kepada detikHealth, ditemui di Stamford American International School, Singapura, Selasa (20/12/2016).
Bahkan menurut Wensi, di usia satu tahun Fazil sudah menunjukkan bakatnya bermain bulutangkis dengan mampu memegang raket secara tepat. Ia juga sudah bisa memukul bola.
Baik Wensi maupun Nangyu tidak pernah memaksakan Fazil untuk terus-menerus bermain bulutangkis, semua keinginan ini murni dari Fazil untuk mengembangkan kemampuannya. Sepulang sekolah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini -red), Fazil biasanya langsung ikut Nangyu ke lapangan bulutangkis.
|
"Kita tidak pernah memaksa-maksa Fazil, justru dia yang sepertinya tidak pernah lelah bermain bulutangkis. Kita malah yang bilang 'ayo Fazil masuk rumah', baru dia mau berhenti," imbuh Wensi.
Baca juga: Ayo Main di Luar Agar Anak-anak Tidak Kegemukan
Selain terus melatih potensi Fazil bermain bulutangkis, Wensi juga selalu melatih disiplin putranya tersebut, terutama masalah waktu. Jika sudah waktunya untuk berhenti bermain, maka Fazil akan 'menurut' dan tidak memaksakan kehendaknya untuk terus bermain bulutangkis.
"Untuk ke depannya kami lihat dulu bagaimana perkembangan akademis Fazil, kalau memang dia lebih dominan olahraga mungkin kita akan memasukkan Fazil ke sekolah olahraga, tutur Wensi.
Potensi dan kemampuan Fazil di bidang olahraga, khususnya bulutangkis, berhasil membuatnya terpilih menjadi salah satu dari tiga pemenang Nutrilon Royal One Step Ahead. Ia berkesempatan mengikuti Program Camp Asia selama satu minggu di Singapura, yang dimulai sejak Senin, 19/12/2016. Camp Asia sendiri merupakan sebuah kelas pelatihan singkat untuk mengasah kemampuan bakat dan potensi anak, yang berlokasi di Singapura.
Baca juga: Kurang Tidur dan Suka Begadang, Anak Berisiko Kegemukan Saat Dewasa
(ajg/up)
0 Response to "Masih 3 Tahun, Bocah Ini 'Jatuh Cinta' dengan Bulutangkis dan Bercita-cita Jadi Atlet"
Posting Komentar