Maret: Pekan Imunisasi Nasional Serentak Se-Indonesia, Kecuali DIY dan Bali

Jakarta, Gelaran Pekan Imunisasi Nasional (PIN) 2016 telah digelar kembali, yaitu pada tanggal 8-15 Maret lalu. Program ini tetap diselenggarakan meski Indonesia telah dinyatakan terbebas dari polio oleh WHO sejak tahun 2014.

Imunisasi dilakukan serentak di 300 ribu pos PIN yang ada di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali. Targetnya adalah 23 juta anak berusia 0-59 bulan atau sekitar 10 persen dari total populasi Indonesia.

"Indonesia sebenarnya sudah bersih. Tetapi adanya importasi virus liar karena memang di dunia masih ada dua negara yang belum bersih yaitu Afganistan dan Pakistan, mereka (WHO -red) meminta untuk melakukan lagi serentak," kata Menkes Nila F Moeloek.

Terlebih lagi, Indonesia sedang menampung pengungsi dari Afganistan dan Pakistan, sehingga PIN 2016 berfungsi sebagai tindakan preventif. Terkait hal ini, Menkes memastikan semua anak, entah itu WNI ataupun pengungsi yang notabene WNA (Warga Negara Asing) untuk mendapatkan vaksin.

Maret: Pekan Imunisasi Nasional Serentak Se-Indonesia, Kecuali DIY dan BaliFoto: Zainal Effendi

DI Yogyakarta menjadi perkecualian karena telah melaksanakan program pemberian vaksin polio suntik. Cakupan polio di DIY juga tinggi dan merata, mencapai 98 persen di seluruh kabupaten/kota atau melampaui target nasional sebesar 95 persen. Sedangkan di Bali jadwal pemberiannya hanya ditunda, sehingga baru dimulai pada tanggal 15-22 Maret.

Diterangkan dr Meta Hanindita, SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, vaksin polio oral atau oral poliovirus vaccine (OPV) merupakan virus hidup yang dilemahkan. Sedangkan inactivated poliovirus vaccine (IPV) yang diberikan dengan cara disuntikkan merupakan virus yang sudah dimatikan.

Baca juga: Siap-siap, Tanggal 8-15 Maret Indonesia Serentak Imunisasi Polio Massal

dr Meta menambahkan, pada dasarnya PIN adalah pemberian imunisasi polio tambahan pada anak usia 0-59 bulan tanpa memperhitungkan status imunisasinya. "Jadi lengkap atau tidak, selama masih berusia 0-59 bulan tetap harus mendapatkannya," katanya.

Maret: Pekan Imunisasi Nasional Serentak Se-Indonesia, Kecuali DIY dan BaliFoto: M Aminudin

Pada saat PIN, anak akan mendapat vaksin polio tetes atau oral. Masing-masing anak mendapat dua tetes vaksin. Biasanya anak menyukai vaksin ini karena rasanya manis. Untuk satu ampul atau vial yang digunakan berisi 20 dosis yang bisa diberikan kepada 16-19 anak.

dr Meta juga mengingatkan setiap anak bisa mendapat vaksin, meski sedang batuk, pilek, ataupun sakit ringan lainnya. Kendati demikian, ada anak yang pemberian imunisasinya harus ditunda.

"Yang sedang demam tinggi, diare, anak dalam keadaan immunocompromised, atau yang sakit berat," jelasnya.

Baca juga: Anak Sudah Dapat Imunisasi Polio Lengkap, Harus Tetap Ikut PIN 2016?

Dengan imunisasi polio, masyarakat diharapkan memperoleh kekebalan yang tinggi sehingga dapat mempertahankan status Indonesia bebas polio.

"23 juta itu sasaran minimal karena semua balita yang ada di Indonesia baik dia asalnya Indonesia maupun dari luar negeri harus kita berikan. Jadi kita sisir bandara-bandara begitu ada orang asing bawa balita datang, langsung kita berikan," timpal dr HM Subuh, MPPM, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.(lll/up)

Related Posts :

0 Response to "Maret: Pekan Imunisasi Nasional Serentak Se-Indonesia, Kecuali DIY dan Bali"

Posting Komentar