Kurang Tidur 1-2 Jam Lalu Berkendara, Bahayanya Seperti Mabuk

Jakarta, Di sejumlah negara, mabuk saat berkendara sudah dijamin bisa masuk penjara. Apalagi kalau bukan karena dikhawatirkan membahayakan nyawa orang lain. Tetapi ngantuk saat berkendara ternyata juga berefek sama lho, meski hanya kurang tidur 1-2 jam saja.

Sebuah riset terbaru dari AAA Foundation for Traffic Safety memastikan kurang tidur 1-2 jam atau hanya tidur 6-7 jam dalam semalam bisa meningkatkan risiko kecelakaan saat berkendara hingga dua kali lipat.

Hal ini dipastikan peneliti dengan mengamati lebih dari 7.200 pengendara yang terlibat dalam 4.500 lebih kasus kecelakaan di penjuru AS. Tiap pengendara melaporkan durasi tidur mereka sebelum kecelakaan terjadi.

Hasilnya pun sesuai. Rata-rata kehilangan satu jam saja dari durasi ideal, yaitu 8 jam sehari saja sudah bisa memunculkan risiko kecelakaan bagi yang bersangkutan.

Dan dampaknya akan semakin buruk jika seseorang semakin banyak kehilangan jam tidurnya. Hanya tidur 5-6 jam semalam meningkatkan risiko yang sama hingga empat kali lipat, apalagi jika mereka hanya tidur di bawah 4 jam, risiko kecelakaannya bisa mencapai 11 kali lipat.

"Ternyata pengendara yang tidur kurang dari lima jam memiliki risiko kecelakaan sama tingginya dengan yang mabuk ketika berkendara," simpul David Yang, direktur eksekutif AAA Foundation for Traffic Safety.

Ini bukan kebetulan. Dari hasil wawancara dengan responden juga terungkap 1 dari 3 pengendara mengakui mereka pernah berkendara dalam keadaan capek dan mengantuk hingga tak kuasa membuka matanya, setidaknya dalam kurun satu bulan sebelum survei.

Baca juga: Ngantuk Saat Berkendara, Banyak Orang Pilih Ngopi Daripada Istirahat

Seperti diberitakan detikHealth sebelumnya, mengantuk ketika berkendara hanya dapat diatasi dengan tidur, bukan mengonsumsi kafein atau minuman berenergi.

"Saya tidak melarang tapi jangan bergantung sepenuhnya hanya dari minuman seperti ini," tandas dr Andreas Prasadja, RPSGT, ahli kesehatan tidur dari RS Mitra Kemayoran.

Bila mengantuk, misal saat berkendara jauh, ia berpesan agar pengendara meminggirkan kendaraan terlebih dahulu dan beristirahat. Jika memang ingin mengonsumsi minuman tertentu, jangan lantas langsung melanjutkan perjalanan setelah itu.

"Penting untuk diketahui masyarakat bahwa kafein itu mulai bekerja di dalam tubuh 30 menit setelah dikonsumsi. Jika hanya minum kafein lalu langsung berkendara, maka sebenarnya kafein tersebut belum memberi efek apa-apa terhadap tubuh. Bisa dipastikan tubuh pasti sebenarnya masih lemas dan hanya dipaksakan saja," ujar dr Andreas.

Akan lebih baik lagi jika tidur saja baru melanjutkan berkendara, dan sebaiknya minimal 2 jam. Bukan hanya 10-15 menit saja.

Baca juga: Terjebak Macet Tiap Hari, Bisa-bisa Malah Ngantukan(lll/vit)

Related Posts :

0 Response to "Kurang Tidur 1-2 Jam Lalu Berkendara, Bahayanya Seperti Mabuk"

Posting Komentar