Candyce Kroenke dari Kaiser Permanente pernah melakukan studi pada tahun 2012 yang melihat bahwa pasien kanker dengan dukungan sosial dari keluarga dan teman cenderung 38 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal dalam waktu 1 dekade sejak diagnosis. Hal tersebut ia perkuat dengan kini melakukan kembali studi yang sama namun dalam jumlah sampel lebih besar.
Baca juga: Punya Riwayat Keluarga dengan Kanker, Akankah Berisiko Kena Kanker Juga?
"Saya ingin melakukan studi kohort besar pada wanita dan mereplikasi hasil yang pernah saya temukan satu dekade lalu," ungkap Candyce seperti dikutip dari Reuters, Selasa (13/12/2016).
Melihat data dari 9.267 wanita di Amerika Serikat dan China selama 11 tahun, Candyce melaporkan dalam jurnal Cancer bahwa hasilnya serupa. Pasien kanker dengan hubungan sosial yang baik secara keseluruhan kondisinya lebih bagus daripada pasien kanker yang hubungan sosialnya tak terjaga.
Pasien wanita tanpa hubungan sosial yang baik dalam studi ditemukan cenderung 43 persen lebih berisiko untuk kankernya kembali. Selain itu mereka juga lebih berisiko 64 persen meninggal karena kanker dan 69 persen meninggal karena penyebab lainnya.
Candyce mengatakan kaitan antara isolasi sosial dan prognosis yang buruk tersebut paling kuat terlihat pada kasus kanker stadium lanjut.
Oleh karena itu Candyce menyarankan pasien kanker mulai bisa membuka diri dan mau membangun sebuah interaksi sosial. Namun tidak hanya dari pasien itu sendiri, teman dekat dan keluarga di sekitar pasien pun harus mau mendukung dan sama-sama berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan kanker payudara.
"Wanita yang sedang menghadapi kanker payudara sebaiknya mendapat dukungan yang dibutuhkan dan (jangan ragu- red) minta bantuan," pungkas Candyce.
Baca juga: Ini Pentingnya Dukungan dari Keluarga dan Teman Bagi Pasien Kanker(fds/vit)
0 Response to "Dukungan Sosial Jadi Kunci Kesuksesan Terapi Kanker Payudara"
Posting Komentar