dr Diah Handayani SpP dari RSUP Persahabatan mengungkapkan, ibu hamil dengan kuman TB yang tidak resisten mendapat pengobatan sama dengan pasien TB pada umumnya. Tapi, obat yang dipakai berbentuk oral, bukan injeksi. Menurut jurnal-jurnal ilmiah, penggunaan obat TB oral relatif aman bagi ibu hamil.
Meski ketika menegakkan diagnosis TB kerap kali ditemui kesulitan misalnya ketika ibu susah mengeluarkan dahak, merasakan sakit saat batuk, dan tak mau dirontgen. Padahal, jika memang amat diperlukan, rontgen bisa tetap dilakukan pada hamil dengan menggunakan semacam pengaman pada perut ibu, demikian disampaikan dr Diah.
Baca juga: Kuman TB Juga Bisa Serang Jantung, Otak dan Ginjal, Bagaimana Mencegahnya?
"Lalu yang sering nih saat dia sakit TB, dia hamil, buru-buru deh distop obatnya karena katanya nggak boleh minum obat. Bisa bayangin kan kalau ibu lagi hamil, ada TB dia nggak minum obat dan nggak sembuh, kan bayinya juga nggak sehat," kata dr Diah usai temu media 'Edukasi Tuberkulosis di Transportasi Publik' di Gedung Balaikota, Jakarta, Rabu (7/12/2016).
Memang, konsumsi obat TB saat hamil tidak 100 persen bebas efek samping. Tapi, dr Diah mengingatkan efek yang tak diinginkan justru lebih besar ketika ibu tidak mengonsumsi obat. Untuk itu, dr Diah mengingatkan ketika menjalani pengobatan TB, konsultasi amat penting.
Dikatakan dr Diah, banyak terjadi wanita sedang berobat TB tapi kemudian hamil. Menurutnya, hal ini bisa terjadi karena obat TB bisa memicu hormon kesuburan. Nah, ketika sudah hamil, dr Diah berpesan jaga kehamilannya dan jangan hentikan pengobatan hingga TB yang diidap bisa sembuh.
"Cuma kalau belum hamil ya sebaiknya ditunda dululah, dituntaskan dulu pengobatannya," ujar dr Diah.
Baca juga: Ini yang Terjadi ketika Kuman TB 'Bersarang' di Otak(rdn/vit)
0 Response to "Ingat, Hamil Bukan Alasan Pasien Tuberkulosis Hentikan Pengobatan"
Posting Komentar