Sebuah penelitian menemukan bahwa DNA virus variola yang menyebabkan penyakit cacar ditemukan pada mumi anak-anak dari Abad 17. Temuan ini memberi pengetahuan baru soal sudah berapa lama penyakit cacar ada di bumi.
Hendrik Poinar, direktur Ancient DNA Center dari McMaster University di Hamilton, Ontario, Kanada, menyebut selama ini para ilmuwan menduga variola sudah ada sejak 3.000 hingga 4.000 tahun lalu. Hal ini berdasarkan temuan bintik-bintik bekas luka pada mumi yang berasal dari masa Mesir Kuno.
Baca juga: Lapisan Es Siberia Mencair, Ilmuwan Khawatir Virus Variola Kembali
Namun penelitian terbaru yang dilakukan Hendrik dan rekan-rekannya menyebut umur virus variola bisa jadi tak setua itu. Variola bisa saja baru menginfeksi manusia sejak 400-500 tahun yang lalu.
"Penelitian kami menyebut virus variola yang ditemukan di abad 20 memiliki kesamaan dengan nenek moyangnya yang berasal dari abad 17 dan 16," tutur Ana Duggan, salah satu rekan peneliti Hendrik dari McMaster Ancient DNA, dikutip dari CNN.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Current Biology, mumi tersebut ditemukan di pemakaman kuno di bawah gereja Dominican Church of the Holy Spirit, Vilnius, Lithuania. Temuan ini juga menandakan adanya wabah penyakit cacar sejak abad 16.
|
"DNA dari masa kuno dapat memberikan informasi baru pada kita soal bagaimana virus ini berevolusi dan apa yang terjadi setelah virus menginfeksi manusia," ungkap Duggan.
Patut diingat, variola atau dikenal juga sebagai smallpox merupakan virus yang menyebabkan penyakit cacar. Penyakit cacar sudah punah sejak tahun 1980 berkat vaksinasi yang ditemukan oleh Edward Jenner.
Penyakit ini berbeda dengan penyakit cacar air (chicken pox) yang disebabkan oleh virus varicella. Selain cacar air, strain varicella lain juga diketahui bisa menyebabkan cacar ular (herpes zoster).
Baca juga: Tips Untuk Orang Tua Hadapi Anak yang Kena Cacar Air(mrs/vit)
0 Response to "DNA Penyakit Cacar Ditemukan Pada Mumi dari Abad 17"
Posting Komentar