Studi: Saat Sedang Stres, Pria Lebih Menyenangi Wanita Gemuk

Jakarta, Wanita dengan tubuh yang kurus ideal biasanya akan lebih dipandang menarik oleh sebagian besar pria daripada wanita gemuk. Namun demikian hal tersebut tak berlaku apabila para pria tersebut sedang dilanda stres tinggi.

Alasannya karena studi oleh peneliti di University of St Andrews mengungkap bukti bahwa stres dapat memengaruhi preferensi pria terhadap wanita. Pemimpin studi Dr Carlota Batres mengetahuinya setelah melakukan eksperimen dengan membagi 32 partisipan pria berusia 20-an ke dalam dua kelompok.

Satu kelompok dilaporkan mendapatkan pelatihan militer yang intensif sementara kelompok yang lain tidak. Sebelum, selama, dan setelah studi para partisipan ditunjukkan foto-foto wajah wanita mulai dari yang kurus hingga gemuk untuk dinilai mana yang paling menarik.

Baca juga: Hati-hati, Kebanyakan Makan Lemak Bisa Ganggu Keseimbangan Hormon Wanita

Hasilnya diketahui bahwa pada pria di kelompok yang mendapat tekanan stres tinggi latihan militer, ketertarikannya untuk wanita gemuk meningkat. Sementara itu pria di kelompok lainnya tidak terlihat perubahan berarti.

"Temuan kami menunjukkan bukti bahwa perubahan preferensi dapat tergantung pada lingkungan," kata Dr Carlota seperti dikutip dari BBC, Selasa (22/11/2016).

"Kami melihat perubahan preferensi terkait berat tubuh wanita sejalan dengan lingkungan yang lebih kasar. Preferensi akan tetap pada tingkat tersebut selama dalam lingkungan kasar," ungkap Dr Carlota.

Mengapa pria lebih menyukai wanita gemuk saat berada di bawah tekanan stres disebut ahli dalam studi lainnya kemungkinan merupakan sebuah reaksi adaptasi alami. Wanita gemuk dipandang lebih mungkin untuk bertahan dan menghasilkan keturunan.

"Apa yang kami lihat dalam studi ini adalah perjuangan awal para pria untuk bertahan hidup. Sejak zaman nenek moyang kita, mungkin telah menjadi sesuatu yang lazim jika seorang pria akan memilih istri yang gemuk, terutama ketika menghadapi masa-masa kelaparan yang menyebabkan stres," komentar pakar antropologi biologi Helen Fisher.

Menariknya ketika ekperimen dilakukan kembali namun dengan situasi yang terbalik, peneliti tidak menemukan perubahan preferensi pada wanita seperti apa yang terjadi pada pria.

Baca juga: Boros dan Kurang Sabar Bisa Jadi Indikator Pemicu Kegemukan

(fds/vit)