"Alergi harus ditegakkan diagnosisnya. Jangan merasa alergi lalu jadi menghindari makan makanan tertentu, padahal belum ada diagnosisnya. Ini penting biar nggak kurang gizi," terang spesialis gizi klinis, dr Fiastuti Witjaksono, SpGK dari RS MRCCC (Siloam Semanggi) di sela-sela konferensi pers 150 Tahun Nestle di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (12/11/2016).
Diagnosis pasti seseorang mengalami alergi, kata dr Fias, harus melalui serangkaian pemeriksaan dan juga tes laboratorium. Jangan sampai alergi pada sesuatu hanya berdasar kira-kira saja.
Baca juga: 8 Makanan yang Paling Sering Picu Alergi
"Apakah reaksi alergi bisa diturunkan? Ya, bisa diturunkan. Kalau orang tuanya ada alergi, bisa jadi anaknya juga, tapi ini nggak pasti. Jadi bukan berarti kalau orang tuanya alergi ikan, anaknya juga pasti alergi, lalu anaknya nggak dikasih makan ikan," papar dr Fias.
Memantang asupan tertentu tanpa diganti asupan lain dengan kandungan yang sama, padahal sebenarnya tidak alergi, tentu berpotensi membuat yang bersangkutan kekurangan nutrisi tertentu.
Terkait alergi susu, menurut dr Fias, hal ini sebenarnya jarang sekali terjadi. Yang umum ditemui adalah intoleransi laktosa. Kondisi ini bisa muncul jika seseorang sudah lama tidak mengonsumsi susu, lalu ketika kemudian meminum susu timbul diare lantaran enzim laktase di usus tidak aktif.
"Untuk kasus ini bisa dikasih susu dikit-dikit, jangan langsung banyak. Atau bisa produk susu seperti yoghurt," saran dr Fias.
Baca juga: Kasus Alergi Makanan Paling Tinggi di Dunia Ada di Kota Ini(vit/vit)
0 Response to "Hanya Merasa Alergi Sesuatu Tanpa Dicek Dokter, Risikonya Bisa Kurang Gizi"
Posting Komentar