Tepat beberapa jam setelah pemilihan presiden AS berakhir, muncul tren yang menarik di situs pencarian daring. Berdasarkan hasil pantauan Google Trends tercatat kata kunci yang banyak dicari adalah 'iud Trump' dan 'get an iud now'.
Bersamaan dengan itu, banyak pemilik akun media sosial yang mengunggah pesan agar para wanita di Amerika segera menggunakan IUD.
Salah satunya pemilik akun Twitter, @maura_brannigan. Pada tanggal 9 November lalu, ia menulis: 'Para wanita, hubungi dokter Anda. Hari ini juga. Urus kesehatanmu sebelum tanggal 20 Januari. Pakai IUD, lakukan mamogram, ultrasound dan Paps. Lakukan sekarang juga.'
Bagi yang belum familiar dengan IUD (intrauterine devices), ini adalah salah satu metode kontrasepsi jangka panjang berbentuk implan.
Kelebihannya, IUD diklaim sebagai yang paling efektif mencegah kehamilan saat ini. Bahkan menurut CDC, tingkat kegagalannya hanya berkisar di bawah satu persen saja. Selain itu, IUD bisa dilepas kapanpun.
Lantas mengapa IUD menjadi populer pasca kemenangan Trump dalam pilpres AS? Rupanya muncul kekhawatiran bahwa Trump berikut partai pengusungnya, Republik akan mencabut Affordable Care Act (ACA) bila sudah resmi menduduki posisinya sebagai POTUS.
Padahal undang-undang inilah yang selama ini menjamin pemberian layanan kesehatan secara cuma-cuma kepada publik AS, termasuk untuk memperoleh kontrasepsi.
Itulah sebabnya pemilik akun Twitter @maura_brannigan menyarankan agar para wanita segera mendapatkan IUD sebelum tanggal 20 Januari 2017, atau hari di mana Trump akan dilantik secara resmi sebagai presiden AS.
Tak hanya itu, wanita-wanita ini sengaja memilih IUD karena kontrasepsi ini memiliki rentang waktu efektif hingga 3-10 tahun atau lebih dari lama masa kepemimpinan Trump.
Baca juga: Begini Cara Kerja KB Spiral Mencegah Terjadinya Kehamilan
Metode ini juga telah lama direkomendasikan sebagai alat pengendali kelahiran oleh berbagai pakar. Dr Eve Espe, kepala Long-Acting Reversible Contraception (LARC) Working Group, American College of Obstetrics and Gynecology, menegaskan IUD atau sejenisnya mempunyai tingkat efektivitas 20 kali lebih tinggi dalam mencegah kehamilan ketimbang pil, koyo ataupun cincin kontrasepsi.
"Setiap wanita berhak mendapatkan akses untuk memperoleh metode kontrasepsi yang aman, termasuk kontrasepsi jangka panjang seperti implan atau IUD yang memang cukup mahal," katanya kepada ABC News.
Epsey merasa wajar jika banyak wanita yang khawatir kehilangan akses ini, tetapi ia masih berharap, kekhawatiran ini tidak terbukti ketika Trump nantinya menjadi Presiden AS.
"Lagipula dengan meningkatkan akses dan pemahaman tentang metode kontrasepsi ini, maka angka kehamilan yang tak diinginkan, aborsi dan persalinan pada remaja juga berkurang," tutupnya.
Baca juga: Hati-hati, Pakai Alat KB Tak Steril Juga Bisa Picu Kanker Serviks
(lll/vit)
0 Response to "Donald Trump Jadi Presiden, Banyak Wanita AS Khawatir Tak Dapat KB"
Posting Komentar