"Saya dulu bisa habis 2 bungkus sehari. Sekarang tinggal 4 batang sehari, itu pun harus di luar rumah dan jauh dari anak," kata Farri dalam diskusi 'Ayah Hebat Keluarga Sehat' di Pacific Place, Jakarta Selatan, Jumat (11/11/2016).
Farri menyadari betul bahwa tumbuh kembang sang buah hati bukan menjadi tanggung jawab ibu saja. Sebagai Ayah, ia merasa harus terlibat memastikan masa depan yang cerah bagi Matahari. Mengurangi rokok, dan akhirnya berhenti sama sekali, adalah bentuk tanggung jawab yang ia ingin tunjukkan.
Penelitian formatif yang dilakukan Millennium Challenge Account (MCA) Indonesia menunjukkan bahwa peran ayah dalam pengasuhan anak masih rendah. Sekitar 75 persen responden setuju bahwa pemenuhan gizi dan kesehatan anak adalah tanggung jawab istri atau ibu.
Baca juga: Mahasiswa Jember Kampanye Antirokok Melalui Masker 'Ken Arok'
Di sisi lain, angka kekurangan gizi kronis di Indonesia juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Dampaknya sangat besar bagi tumbuh kembang anak-anak. Stunting atau tinggi badan kurang, masih berada di angka 37,2 persen. Artinya dari 3 anak Indonesia, 1 di antaranya bertubuh lebih pendek dari seharusnya.
Soal niatnya untuk berhenti merokok, Farri mengaku masih dalam proses. Diakuinya, menghentikan kebiasaan merokok yang sudah dimulainya sejak masih kuliah tidak semudah membalik telapak tangan. Namun ia bertekad untuk tidak beralih ke vaping (rokok elektrik).
"Nggak, nggak beralih ke vaping. Menurutku vaping malah lebih bahaya daripada rokok," katanya.
Baca juga: Mau Stop 'Ngebul' Setelah Puluhan Tahun Jadi Perokok? Bisa, Rano Karno Buktinya(mrs/vit)
0 Response to "Demi si Buah Hati, Farri 'The SIGIT' Bertekad Tinggalkan Rokok"
Posting Komentar