Dalam beberapa kasus ada dokter yang mudah sekali memberikan antibiotik. Di beberapa kasus lainnya, justru pasien yang berinisiatif minta diresepkan antibiotik. Bahkan meski sebenarnya harus dengan resep dokter, masyarakat kerap kali bisa membelinya secara bebas.
Jika sudah begini, kesalahan tidak hanya ditimpakan pada kalangan tertentu saja. Lebih dari itu, yang perlu dilakukan adalah memberi pemahaman, baik kepada dokter atau kepada masyarakat, bahwa antibiotik bukanlah obat 'dewa'. Penggunaan yang tidak tepat bisa membuat bakteri menjadi resisten.
Terkait adanya dokter yang begitu mudah memberikan antibiotik pada pasien, kata dr Hari Paraton SpOG(K) selaku Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA), hal itu mungkin terjadi akibat pemahaman dalam kurikulum kedokteran yang belum lengkap. Karena itu dokter yang baru lulus belum paham penggunaannya.
"Nah pelajaran ini di kurikulum kedokteran kurang lengkap, tidak semua perguruan tinggi memiliki kurikulum ini. Sehingga dokter yang baru lulus tidak bisa disalahkan, karena mereka belum paham," kata dr Hari saat acara semiloka 'Bijak Gunakan Antibiotik' di Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta, Selasa (2/11/2016).
Baca juga: Ahli Sebut Dunia Sedang Menuju Kiamat Resistensi Antibiotik
Menyadari adanya 'kelemahan' ini, berbagai macam usaha melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dengan terus-menerus menyelenggarakan acara seminar, kongres dengan tema antibiotik. Selain itu juga melibatkan unsur organisasi profesi bagian kesehatan, akademisi dan dokter-dokter untuk memberikan edukasi dan mengubah kurikulum kedokteran tersebut.
Selain dari sisi dokter, dr Hari juga mengimbau masyarakat untuk proaktif. Jika mendapatkan resep antibiotik dari dokter, jangan sungkan atau malu untuk bertanya. Masyarakat perlu memahami apa penyebab infeksi yang dialaminya: virus atau bakteri. Karena antibiotik hanya boleh diberikan jika penyebab penyakitnya adalah bakteri.
"Semua bakteri bisa resisten, jenisnya banyak sekali. Sebagai contoh tadi bakteri E. coli. Kalau kita nggak bener pakai antibiotiknya ya jadi tidak bisa dibunuh," ucap dr Hari.
Baca juga: Seram! Begini Kondisi Dunia Bila Semua Bakteri Kebal Obat(vit/vit)
0 Response to "Dokter dan Pasien Harus Sama-sama Paham Risiko Penggunaan Antibiotik Tak Tepat"
Posting Komentar