Cerita Ibu yang Hadiri Pemungutan Suara Pilpres AS Saat Jelang Melahirkan

Colorado , Memilih presiden merupakan hak setiap warga negara dan ibu bernama Soshy Adelstein ini rupanya tak mau 'kehilangan' haknya. Ya, dia tetap memberikan suaranya dalam pemilihan presiden di Amerika Serikat.

Suami Soshy, Maxwell Brandel mengisahkan istrinya sudah mulai merasa mulas pada Jumat (4/10) lalu. Dalam perjalanannya menuju Boulder Community Health Foothills Hospital, Soshy dan Max sempat berhenti di Boulder County Clerk and Recorder's Office.

Saat itulah, Soshy dengan perut besarnya langsung memberikan suaranya. Prosesnya tak lama, hanya sekitar 10 menit. Bahkan, mereka sempat berfoto dengan latar belakang tulisan 'I Voted Today' sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan ke RS.

Foto: Maxwell Brandel

Baca juga: Ragam Sebab Kebanyakan Bayi Lahir Tak Sesuai Tanggal Prediksi Dokter

"Hanya sekitar 10 menit setelah kami memilih, Soshy merasakan kontraksi hingga keesokan harinya, sekitar 14 jam setelah kami memilih, anak kami, Bella Rose Brandel lahir," tutur Max kepada Huffington Post.

Menurut mereka, berpartisipasi dalam pilpres ini amatlah penting. Seperti warga negara lainnya, Max yang berprofesi sebagai psikoterapis dan Soshy yang berprofesi sebagai praktisi kesehatan holistik berharap pemimpin baru mereka kelak bisa membawa AS ke arah yang lebih baik.

Terkait kontraksi yang dialami ibu hamil, perlu diketahui perbedaan mana kontraksi yang normal dan mana kontraksi pemicu persalinan. Disampaikan dokter spesialis kebidanan dan kandungan RSUD Dr Soetomo Surabaya, dr Hari Nugroho, SpOG, pada kontraksi normal umumnya ibu hamil tidak merasakan nyeri, hanya merasa perutnya mengeras dan tidak lama.

Lain halnya dengan kontraksi yang berbahaya. Selain merasa perutnya keras, sang ibu biasanya juga akan merasakan nyeri yang makin lama makin hebat, kontraksi yang makin lama dan akhirnya disertai keluarnya lendir campur darah dari kemaluan.

"Untuk kontraksi yang mengakibatkan persalinan prematur seringkali disebabkan oleh kondisi ibu yang stres, infeksi, kelainan pada leher rahim (cervix), bayi kembar, cairan ketuban yang banyak, hingga perdarahan plasenta," tutur dokter pemilik akun Twitter @drharinugroho ini.

Baca juga: Perut Ibu Hamil Terasa Kencang, Benarkah Tanda Kontraksi?

(rdn/vit)