Cerita Bupati Kulonprogo Wujudkan Kawasan Tanpa Rokok di Daerahnya

Jakarta, Kesehatan menjadi hal yang penting untuk dijaga dan salah satu faktor yang memengaruhi adalah lingkungan. Nah, Bupati Kulonprogo ini ternyata sangat peduli terhadap masyarakatnya hingga mewujudkan kawasan tanpa rokok (KTR).

Adalah dr Hasto Wardoyo, SpOG, dokter sekaligus Bupati Kulonprogo yang mewujudkan KTR dengan membuat Peraturan daerah (perda) nomor 5 tahun 2014. Ia menggerakkan ibu-ibu sebagai media perantara ke dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD).

"Kita gerakkan ibu-ibu supaya punya militansi kalau di sini bebas asap rokok. Dan DPRD kita beri penjelasan 'ini lho ibu-ibu bilang tidak suka dengan rokok', alhamdulilah akhirnya para anggota DPRD menandatangani dan mengesahkan," tutur dr Hasto kepada detik health di sela-sela acara BRAND'S Health Award 2016 di Ruang Ramayana Hotel Indonesia Kempinski, Jl M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Baca juga: Bupatinya Seorang Dokter, Kulonprogo Punya Terobosan Soal Layanan RS

"Ini keputusan yang sulit tapi saya jalankan. Nah, setelah dapat pengesahan perda dari DPRD kita buat kebijakan yang lain seperti larangan iklan rokok, jadi kalau jalan ke Kulonprogo nggak ada iklan
rokok sama sekali, juga kalau ada kegiatan nggak ada sama sekali disponsori iklan rokok," sambung dr Hasto.

Melaksanakan KTR diakuinya bukan merupakan hal yang mudah karena ia harus menunggu waktu hingga dua tahun untuk mewujudkannya. "Kami selesai dan sampai sekarang kami eksis dengan KTR, jadi bertahap ya," imbuh dr Hasto yang sudah menjabat selama 5 tahun.

dr Hasto juga mengatakan pada tahun 2013 angka pembelian rokok mencapai 93 miliar sedangkan pendapatan asli daerah (PAD) tidak mencapai angka 93 miliar tersebut. Ia mengatakan masyarakat yang merokok telah ditipu dengan dopamin yang diproduksi otak usai merokok.

"Rokok itu menipu, di rokok kan ada nikotin yang nanti nempel di otak dan itu bisa ngeluarin dopamin yang buat bahagia. Nah padahal dopamin juga bisa keluar kalau kita olahraga atau tertawa," imbuh dr Hasto.

Baca juga: Larang Iklan Rokok, Bupati Kulonprogo Terima Penghargaan Pengendalian Tembakau

(vit/vit)