Dalam pesan berantai yang diterima detikHealth, disebutkan bahwa anak-anak tingkat sekolah dasar tidak seharusnya diberikan vaksinasi HPV. Pernyataan tersebut disertai dua alasan: anak sekolah belum aktif secara seksual (karena HPV menular lewat hubungan seks) dan vaksinasi HPV dapat menyebabkan menstruasi dini.
"Ini menyeramkan! Info dari kawan2: vaksin kanker serviks yg ditujukan kepada anak2 SD ini akan menyebabkan MENOPAUSE DINI. Dan lebih anehnya lagi, kenapa sasarannya anak SD yah? Mengapa tidak ke perempuan2 yang sudah mulai aktif dlm aktivitas sex (maaf)," demikian petikan broadcast yang diterima detikHealth.
Baca juga: Mulai Oktober, Jakarta Jadi Pilot Project Vaksinasi HPV untuk Anak SD
Lalu, benarkah kedua pernyataan ini? dr Meta Hanindita, SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya dengan tegas menolak pernyataan tersebut. Menurutnya tidak ada hubungan antara menstruasi dini dengan pemberian vaksin HPV.
"Tidak ada penelitian atau bukti ilmiah yang menghubungkan vaksin HPV dengan menopause dini," ungkap dr Meta kepada detikHealth.
Soal alasan mengapa vaksin diberikan kepada anak kelas 5 SD, Sekretaris Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) menyebut hal ini sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional dan juga Ikatakan Dokter Anak Indonesia.
"Kenapa kelas 5 SD, karena memberikan vaksin saat mereka belum menikah akan lebih praktis. Selain itu jika sebelum menikah vaksin hanya diberikan 2 kali, sementara kalau sudah menikah vaksin harus diberikan 3 kali," tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr Koesmedi Priharto, SpOT, mengatakan pemberian vaksinasi HPV merupakan program Kementerian Kesehatan, bukan merupakan program Pemerintah Daerah DKI Jakarta. DKI Jakarta dipilih sebagai lokasi pertama karena termasuk tinggi jumlah pengidap kanker serviksnya.
"Pemberian imunisasi HPV diberikan di sekolah selama bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) untuk murid putri kelas 5 SD, MI atau yang sederajat baik pemerintah maupun swasta di DKI Jakarta dalam 2 kali dosis pemberian. Vaksinasi ini akan dilaksanakan juga di kota Yogyakarta dan Bali," tuturnya.
Baca juga: Pada Anak dan Remaja, Vaksin HPV Cukup Diberikan Dua Kali Saja
(mrs/vit)
0 Response to "Cegah Kanker Serviks Sejak Dini Lewat Vaksinasi, Bolehkah?"
Posting Komentar