Diungkapkan dr Elisna Syahruddin, PhD, SpP(K) dari RSUP Persahabatan, deteksi dini kanker paru pada prinsipnya ditemukan lebih awal. Tapi, pada kanker paru belum ada metrode skrining yang bisa digunakan.
"Siapa yang mau dibronchoscophy (untuk skrining)? Nggak ada kan. Makanya yang ada usaha kita menemukan kasus dengan stadium awal. Caranya, melakukan deteksi dini pada kelompok berisiko," kata dr Elisna di sela-sela seminar edukasi 'Lung Cancer Awareness' di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Depok, Senin (14/11/2016).
Nah, mereka yang berisiko tinggi terkena kanker paru adalah laki-laki, berusia di atas 40 tahun, lalu merokok atau mantan perokok. dr Elisna mengatakan kasus kanker paru memang paling banyak terjadi pada mereka yang berusia di atas 40 tahun.
"Ditambah lagi dia perokok atau mantan perokok, lakukan deteksi dini, datang ke dokter paru. Pemeriksaannya nggak cuma foto toraks aja, kan nanti kita tanya-tanya bagaimana kondisinya selama ini, itu penting," kata dr Elisna.
Baca juga: Dengan Mematikan Rokok, Anda Sudah Berupaya Jauhi Kanker Paru
Patut diingat bahwa perjalanan kanker paru pun butuh waktu cukup lama. Nah, bagi pasien, jika ada keluhan di saluran napas yaitu batuk, batuk darah, nyeri dada, dan sesak napas, maka pemeriksaan segera amat diperlukan. Prosedur diagnosis, lanjut dr Erlina akan dilakukan untuk memastikan apakah pasien terkena kanker paru atau tidak.
Tingkat keparahan serta lamanya keluhan dikatakan dr Erlina ditentukan oleh seberapa besar ukuran sel kanker yang ada, di mana letaknya, dan bagaimana penyebarannya. Sehingga, lama dan keparahan keluhan tak bisa disamakan pada tiap pasien.
dr Erlina mengingatkan bagi mereka yang tidak termasuk kelompok berisiko tinggi, rutin melakukan medical check up juga tak ada salahnya dilakukan. Untuk mencegah kanker paru, pola hidup sehat bisa diterapkan. Termasuk menghindari rokok, mengatur pola makan, dan rajin beraktivitas fisik. dr Erlina menegaskan, karena juga terpapar asap rokok, perokok pasif pun berisiko terkena kanker paru.
"Makanya kita harus berani mengatakan dan bertindak bahwa kita harus terhindar dari asap rokok. Jadi kalau ada orang yang merokok, kita harus berani tegur supaya orang itu jangan merokok. Seringnya kan orang nggak berani (menegur) ya," paparnya.
Baca juga: Malas Periksa Gigi, Risikonya Bisa Merembet ke Paru-paru Lho(rdn/vit)
0 Response to "Belum Ada Metode Skrining Khusus, Begini Cara Deteksi Dini Kanker Paru"
Posting Komentar