Dr Michael Gantier dan rekan-rekannya dari Hudson Institute of Medical Research menemukan bahwa Acriflavine, antiseptik yang digunakan oleh tentara saat perang dunia I, bisa jadi kunci untuk mengalahkan kuman super dan infeksi baru yang saat ini menjadi masalah kesehatan utama di dunia modern.
Acriflavine memiliki bahan dasar coal tar (tar dari batu bara) dan umum digunakan oleh tentara untuk mengobati luka luar dan menyembuhkan penyakit susah tidur. Sayangnya pasca perang dunia I, coal tar sudah tidak lagi digunakan dan fungsinya digantikan oleh penisilin.
Baca juga: Tuberkulosis, Penyakit Tua Sejak Ribuan Tahun Lalu yang Belum Hilang
"Acriflavine sudah beredar sejak dahulu namun orang-orang berhenti menggunakannya karena mereka tidak tahu bagaimana acriflavine bekerja. Memang saat ini penisilin lebih umum digunakan namun kami percaya dengan banyaknya kuman baru yang kebal obat, acriflavine bisa kembali digunakan," tutur Dr Gantier, dikutip dari ABC Australia.
Dr Gantier menyebut ada beberapa kelebihan acriflavine. Pertama, obat ini ada di mana-mana dan mudah didapat. Kedua, harganya murah dan tidak menarik bagi industri farmasi besar karena tidak akan menghasilkan banyak untung.
Ketiga, acriflavine juga memiliki sifat antibakter layaknya antiseptik lainnya. Di sisi lain, obat ini juga bisa mengaktifkan respons dari sistem imun tubuh untuk bekerja lebih keras menangkal infeksi kuman yang masuk.
"Jika di masa depan nanti ada pandemi penyakit infeksi seperti flu Spanyol, obat ini bisa menjadi solusinya. Kami berpendapat bahwa obat ini bisa digunakan untuk dua hal, sebagai pengobatan luka luar dan juga meningkatkan daya tahan tubuh terhadap risiko infeksi," ungkapnya.
Meski begitu, penelitian obat ini masih dalam tahap awal. Peneliti masih mempelajari secara detil kandungan obat dan belum melakukan uji klinis. Dr Garnier optimis bahwa temuan mereka nantinya akan bermanfaat bagi dunia kesehatan.
"Banyak obat yang sudah digunakan sejak 50 tahun lalu namun hingga saat ini tidak banyak orang yang mengerti bagaimana cara kerjanya. Kami berharap penelitian ini bisa menjadi pionir untuk pengobatan di masa depan," tutupnya.
Baca juga: Ketika Belum Ada Antibiotik, Cara-cara Ini Dipakai untuk Lawan Infeksi
(mrs/up)
0 Response to "Antiseptik dari Zaman Perang Dunia I Ini Bisa Jadi Kunci Kalahkah Kuman Super"
Posting Komentar