Menurut WHO perubahan standar dilakukan agar memberikan semua orang hak bereproduksi termasuk di dalamnya kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Rencananya hal tersebut akan tertuang di dalam International Classification of Diseases (ICD) edisi ke-10 di mana berbagai penyakit diklasifikasikan.
Baca juga: Bagi Kesehatan, Kesepian Sama Efeknya dengan Kurang Olahraga
Dengan standar baru artinya semua orang termasuk mereka yang lajang dapat memiliki kesempatan sama seperti pada pasangan dengan program terapi kehamilan berbantu.
Terkait hal tersebut banyak kritik bermunculan tak setuju dengan langkah WHO. Josephine Quintavalle dari Comment on Reproductive Ethics misalnya berpendapat bahwa hal ini justru akan mendorong perilaku yang menentang alam.
"Omong kosong tak masuk akal ini tidak hanya mendefinisikan ulang masalah infertilitas tapi juga benar-benar mengabaikan proses biologis serta signifikansi hubungan alami antara pria dan wanita," kata Josephine seperti dikutip dari Express, Jumat (21/10/2016).
"Berapa lama lagi sebelum bayi sengaja dibuat lewat pesanan di laboratorium?" lanjut Josephine.
Sementara itu dr David Adamson selaku penyusun standar untuk WHO mengatakan definisi disabilitas yang baru justru hal positif. Dengan standar tersebut semua orang jadi punya hak yang sama untuk memiliki keluarga.
"Standar secara fundamental mengubah siapa yang harus dimasukkan dalam kelompok (disabilitas -red) dan siapa yang seharusnya memiliki akses ke pelayanan kesehatan. Hal ini menetapkan standar internasional," kata dr David.
Baca juga: Jomblo Hingga Alkohol, 4 Hal Tak Terduga yang Tingkatkan Nafsu Makan(fds/up)
0 Response to "WHO Godok Pedoman Baru, Jomblo Bisa Masuk Kategori Penyandang Disabilitas"
Posting Komentar