Seolah Punya Kecerdasan Sendiri, Ini Sebabnya Kanker Sulit Dikendalikan

Jakarta, Kanker telah menjadi momok bagi setiap orang, apalagi penyakit ini bersifat kronis. Tetapi pada dasarnya kanker memang seolah-olah memiliki kecerdasan tersendiri yang membuatnya sulit dikendalikan.

Andrea Myers, Clinical Program Leader dari China Novartis Institutes for BioMedical Research, Shanghai mengatakan, pada dasarnya sistem imun atau kekebalan manusia dapat mengenali setiap benda asing yang masuk ke tubuh, seperti virus dan bakteri.

Begitu pun sistem imun mampu mengenali sel-sel mana dalam tubuh yang mulai tumbuh menjadi sel kanker.

"Ambil contoh saat kita terserang flu. Ketika virusnya pertama kali masuk ke tubuh, sistem ini akan mempelajari dan mengenali virus itu sebagai sesuatu yang tidak pada tempatnya di dalam tubuh," jelasnya di Shanghai baru-baru ini.

Sistem ini lalu memberikan sinyal kepada kelenjar getah bening bahwa ada 'benda asing' masuk ke tubuh dan memicu pelepasan sel yang bertugas melawan infeksi ini. "Saat itulah Anda mengalami pembengkakan di tenggorokan. Tetapi setelah itu, sistem imun menjadi lebih kuat dan lebih siap dalam melawan infeksi," lanjutnya.

Akan tetapi ketika berhadapan dengan kanker, kondisinya bisa menjadi lain. Awalnya sistem imun memang bisa mengenali sel-sel normal yang mulai nampak memperlihatkan tanda-tanda menjadi kanker dan melumpuhkannya.

Hanya saja terkadang ini bisa saja tidak efektif. Alasannya sel kanker punya banyak trik untuk menghindari sistem imun atau bersembunyi darinya.

Seperti dikutip dari National Cancer Institute, ada tiga fase di mana kanker bisa tumbuh begitu saja dalam tubuh tanpa sepengetahuan sistem imun. Pada fase pertama, sel kanker meloloskan diri dari deteksi yang dilakukan sel dendritik (sel yang dihasilkan kelenjar getah bening untuk mengenali benda asing yang masuk ke tubuh).

Akibatnya, yaitu di fase kedua, tidak ada komunikasi yang jelas antara sel dendritik dengan sel B dan sel T yang bertugas melawan infeksi, sehingga mereka tidak bereplikasi atau memperbanyak diri untuk melawan benda asing dalam tubuh.

Di fase ketiga atau terakhir, sel kanker tadi berhasil menghindar dari serangan preventif yang dilakukan sel B dan sel T, dengan 'mengaku' sebagai bagian tubuh yang normal.

"Sel ini bisa bersembunyi sehingga sistem imun tidak tahu kalau mereka ada di sana atau mungkin ketika akhirnya sistem imun tahu ada sel ini, bisa jadi sudah terlambat. Bahkan sel kanker bisa membohongi imun dengan mengatakan 'kami bukan kanker, kami bagian dari sel tubuh yang normal'," paparnya.

Baca juga: Banyak yang Kena Kanker Payudara Sebelum Menopause, Ini Sebabnya

Meskipun demikian, sistem imun seseorang masih bisa dimanfaatkan untuk melawan kanker, yaitu melalui imunoterapi, salah satu alternatif pengobatan kanker lainnya. Caranya dengan mengkondisikan sistem imun agar dapat mencegah kanker mencari 'jalan keluar'.

Perlu diketahui bahwa sel kanker tidak hanya mampu bergerak secara independen tetapi juga memiliki kecerdasan tersendiri untuk mencari 'jalan keluar' demi menghindari proses pemindaian yang dilakukan sistem imun.

Myers juga meyakini bila metode ini dikombinasikan dengan 'targeted therapy' maka tubuh bisa didorong untuk tidak hanya menyetop 'jalan keluar' mereka atau bermutasi, yang kemudian juga dapat memicu resistensi obat, melainkan juga menyerang kanker dari berbagai sisi.

"Target yang dikenai terapi kombinasi juga beragam, termasuk menyetop jalan pintas-jalan pintas yang coba dibuat 'smart cancer'," pungkasnya.

Baca juga: Makin Makmur, Orang Asia Adopsi Gaya Hidup Tak Sehat(lll/up)

Related Posts :

0 Response to "Seolah Punya Kecerdasan Sendiri, Ini Sebabnya Kanker Sulit Dikendalikan"

Posting Komentar