Di dalam vending machine alat tes dijual dengan harga sekitar Rp 60 ribu bersamaan dengan makanan ringan. Normalnya alat serupa dijual dengan harga Rp 600 ribu namun bisa ditekan karena bekerja sama dengan asosiasi pencegahan penyakit menular setempat.
Cara menggunakannya sederhana, seorang mahasiswa cukup menggunakan alat untuk mengambil sampel urine lalu nanti dikirim ke pusat kesehatan kampus. Seluruh proses dilakukan secara anonim dan hasil tes yang keluar bisa diakses secara online.
Baca juga: Studi Temukan Ada Anak yang Memiliki Imunitas Alami Terhadap AIDS
Menurut pihak universitas langkah penjualan kondom lewat vending machine dilakukan untuk mengendalikan angka penyebaran HIV di antara mahasiswa China. Bulan September 2016 lalu media pemerintah China, CRIEnglish, melaporkan bahwa kasus HIV di China mengalami peningkatan pesat dalam lima tahun terakhir sampai 43 persen dan lebih dari 80 persennya melibatkan pria homoseksual.
Di media sosial China Weibo, langkah penjualan alat tes HIV di vending machine mengundang perdebatan pro kontra. Mereka yang pro melihat ini adalah langkah positif dalam rangka pengendalian penyakit.
"Orang-orang perlu mengubah pandangannya. Semakin cepat mereka tahu terkena HIV maka bisa semakin cepat diobati. Ini juga mengurangi risiko kejadian seseorang tidak tahu dirinya menulari orang lain," komentar salah seorang pengguna Weibo.
Baca juga: Transfusi Darah Terkontaminasi, Ribuan Orang di India Terinfeksi HIV(fds/vit)
0 Response to "Selain Jual Makanan, Vending Machine di Kampus Ini Jual Alat Tes HIV"
Posting Komentar