AKBP Pandra Arsyad, Pak Polisi yang 'Hobi' Donor Darah

Jakarta, Kurang fit dan kurang segar. Itulah yang dirasakan pak polisi ini jika sudah kelamaan tidak donor darah. Alhasil donor darah pun sudah seperti 'kewajiban' baginya.

Adalah AKBP Pandra Arsyad, Kanit III Bag Resmob Bareskrim Polri yang 'hobi' donor darah. Kegiatan ini dilakoninya sejak berusia 22 tahun. Hal itu bermula saat orang tua sang pacar (sang pacar kini sudah jadi istrinya) sakit dan butuh darah. Kebetulan Pandra memiliki golongan darah yang sama, sehingga tanpa pikir panjang, dia pun mendonorkan darahnya.

Sejak itu Pandra merasa terpanggil untuk memberikan bantuan berupa darah miliknya kepada yang membutuhkan. Suatu kali saat dirinya menjadi Kapolres Meranti, pernah pula mendonorkan darah untuk nenek berusia 83 tahun. Betapa bahagianya Pandra, darah yang mengalir di tubuhnya bisa membantu orang lain.

Konsistensinya berdonor darah membuat Pandra mendapat penghargaan bersama 229 orang lainnya yang telah berdonor darah 75 kali. Untuk Pandra sendiri, sebenarnya dia sudah 80 kali berdonor.

Baca juga: Jakarta Butuh 800-1.000 Kantong Darah per Hari, Sudahkah Anda Jadi Donor?

AKBP Pandra memperlihatkan piagam penghargaan dari PMI (Foto: Nurvita Indarini/detikHealth)

Dikatakan Pandra kegiatan berdonor darah sesuai dengan visi 'promoter' yang ditetapkan Kapolri, yakni profesional, moderen dan tepercaya. Dia pun telah menularkan kebiasaan ini kepada rekan-rekannya, sehingga diharapkan akan semakin banyak donor darah sukarela.

"Manfaat dari donor darah ini selain untuk yang membutuhkan juga untuk tubuh kita sendiri. Hasil medical check up saya dari Pusdokkes Polri, semua baik dan memuaskan," kata Abang Jakarta tahun 1991 ini di Gedung PMI, Jl Kramat Raya, Jakarta, Sabtu (29/10/2016).

Di usia 46 tahun, Pandra juga merasa sangat fit. Selain menjaga pola makan dan olahraga teratur, donor darah juga membantunya lebih bugar. Hmm, sepertinya ini pula rahasia perut ratanya.

Atas apa yang dilakukan Pandra dan sukarelawan darah lainnya, Asisten Deputi Gubernur Bidang Kependudukan dan Pemukiman Provinsi DKI Jakarta, Marullah Matali, memberikan apresiasi. Apalagi dia tahu benar tidak mudah menjaga konsistensi berdonor hingga 75 kali.

"Kalau bantuan atau donasi yang sifatnya materi mungkin banyak. Tapi belum tentu jika yang kita kumpulkan itu darah," kata Marullah.

Baca juga: Meski Minat Donor Darah Meningkat, Stok Darah Masih Jauh dari CukupSaveSave(vit/lll)