![](https://awsimages.detik.net.id/api/wm/2015/12/10/54651c2e-f7d6-45d3-a810-6084edc39afd_169.jpg?wid=54&w=650&v=1)
Sebelum meninggal dunia, Ade sempat dirawat di sebuah rumah sakit di Surabaya karena stroke. Saat itu, selama beberapa pekan menjalani perawatan, dokter menyarankan Ade untuk menurunkan berat badan hingga 70 kg, artinya Ade mengalami obesitas tinggi.
Jika dikaitkan dengan hal tersebut, benarkah kelebihan berat badan atau obesitas lebih berisiko terkena stroke?
"Betul, obesitas itu adalah faktor penyebab stroke," jawab dr Roslan Yusni Hasan, SpBS dalam video Bincang Sehat.
dr Ryu, demikian ia disapa, mengatakan bahwa orang yang mengalami kegemukan atau obesitas tentu memiliki kelebihan lemak di tubuhnya. Nah, lemak yang ada di dalam tubuh tersebut akan membuat darah menjadi kental dan pembuluh darah akan menjadi keras.
Baca juga: Saran Dokter Agar Terhindar dari Stroke Berulang
"Orang kalau terjadi obesitas itu pasti kelebihan lemak di tubuhnya dan kalau ada lemak di tubuhnya, darah akan menjadi kental, pembuluh darah akan menjadi keras," ujar dr Ryu.
"Pembuluh darah akan lebih mudah pecah dan lebih mudah tersumbat. Jadi obesitas adalah faktor utama penyebab stroke," pungkasnya.
Baca juga: Dengan Melakukan Hal Seperti Ini, Stroke Bisa Dicegah
Simak penuturan lengkap dr Ryu soal stroke di video ini:
(hrn/up)
0 Response to "Awas! Terlalu Gemuk Lebih Berisiko Terserang Stroke"
Posting Komentar