
"Mendengar pengakuan istri saya seperti itu, sebenarnya saya emosi. Kudu bonek ae. Tapi saya nggak boleh begitu. Saya advokat profesional," kata suami korban, Yudi, dikutip dari detikNews.
Baca juga: Ini Alasan Suami Korban Pelecehan Perawat Unggah Video ke Medsos
Menanggapi video yang beredar luas tersebut, psikolog Ratih Zulhaqqi, M.Psi mengaku sedikit terkejut karena video tesebut diunggah langsung oleh korban. Ia menuturkan bahwa korban memiliki keberanian yang cukup tinggi.
"Sebenarnya tingkat agresifitasnya tinggi. Agresifitas itu nggak hanya negatif ya, maksudnya lebih berani," ujarnya kepada detikHealth, Sabtu (27/1/2018).
Ratih mengatakan bahwa keberanian korban mengunggah kasusnya tersebut memiliki sifat yang cukup ekspresif dalam menunjukkan sesuatu dan memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi.
Baca juga: Pasien Pelecehan oleh Perawat Pria Bisa Saja Alami Gangguan Psikis
"Percaya dirinya tinggi, ekspresif, dia nggak mau situasi yang nggak nyaman itu dirasakan orang lain," tambah Ratih.
Namun Ratih mengatakan bahwa mengunggah kasus tersebut ke media sosial berisiko untuk korban. Bisa saja korban mengalami rasa rendah diri, malu, serta menarik diri dari sosialnya. Meski demikian kadangkala tindakan ekstrem seperti ini diperlukan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Baca juga: Pasien Korban Pelecehan Seksual Bisa Mengalami PTSD, Apa Itu?
(wdw/lll)
0 Response to "Korban Mengunggah Kasus Pelecehan ke Medsos, Ini Kata Psikolog"
Posting Komentar