
Berdasarkan temuan, isu yang terkait dengan kejadian menikah umur muda secara umum dapat dibagi menjadi tiga yaitu ingin meringankan beban orang tua (orang tua yang miskin, anak yang tidak melanjutkan sekolah), pergaulan lewat batas, dan juga mengikuti keinginan orang tua (perjodohan).
Hal ini disampaikan oleh Muhammad Dawam, ketua tim peneliti, dalam acara 'Diseminasi Hasil Penelitian dan Pengembangan Kependudukan' di Hotel Santika TMII pada Senin (29/1/2018). Sampel yang diambil dilakukan secara purposive dengan penentuan provinsi atau desa berdasarkan tahapan seleksi umur kawin pertama dan proporsi wanita usia subur pada Pendataan Keluarga (PK) 2015, yakni dari provinsi Sulawesi Barat, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan.
Baca juga: BKKBN: Angka Fertilitas Wanita Indonesia Alami Penurunan
Menurut Dawam, ada banyak yang menjadi penyebab terjadinya hal tersebut. Selain dari tiga alasan umum tersebut, pergeseran pandangan dan peranan dari orang tua dan lingkungan seperti tokoh masyarakat juga jadi penentu terbesar.
"Orang tua sekarang banyak yang cuek, zaman dulu 'kebobolan' masih ditutupi karena dianggap sebuah aib. Tapi di beberapa daerah, ada orang tua yang tidak mempermasalahkan asalkan pihak laki-laki bertanggung jawab," jabar Dawam.
Ditambah lagi, ternyata masih banyak juga orang tua yang bangga dengan perkawinan anak di usia muda. Menurutnya, anak-anak tersebut adalah sumber kebanggaan karena dicap 'laku'. Baik dari segi peraturan pemerintah hingga kesadaran dan pemahaman dari segi bahaya pernikahan usia muda juga disebut belum diketahui oleh para orang tua.
Baca juga: Waduh, Wanita Kota Makin Banyak yang Pilih Kontrasepsi Tradisional
(ask/up)
0 Response to "Dijodohkan hingga Seks Bebas, Alasan di Balik Isu Pernikahan Usia Muda"
Posting Komentar