"Aku tahu ialah satu-satunya untukku saat pertama kali melihatnya. Kami jatuh cinta dengan cepat seakan-akan semesta mendukung," ujar Pangeran Harry.
Baca juga: Awas Jatuh Cinta Berubah Jadi Lovesick, Ini Cirinya
Pakar psikologi dari University of Zurich, Florian Zsok, mencoba mencari tahu apa sebenarnya yang dimaksud dengan jatuh cinta pada pandangan pertama, dan kaitannya dengan kondisi psikologis seseorang. Secara umum, ada tiga penjelasan psikologis mengapa seseorang bisa merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama.
Pertama, hal tersebut merupakan hasil dari percampuran beberapa ingatan yang bias. Misalnya karena kesamaan soal budaya dengan kekasih sebelumnya, atau karena kesamaan masa lalu.
"Karena tidak ingin mengecewakan, Anda mencari kesamaan dari orang yang ada di depan Anda dengan pengalaman dan ingatan yang ada di otak. Sehingga secara tak sadar, orang tersebut menarik perhatian Anda," ungkap Zsok, dikutip dari Psychology Today.
Alasan kedua lebih sederhana, yakni ketertarikan secara fisik kepada orang tersebut. Hal ini lazim terjadi jika sosok idaman Anda memiliki karakteristik yang sudah ditentukan sejak awal.
Ketertarikan fisik merupakan alasan paling populer mengapa seseorang bisa merasakan cinta pada pandangan pertama. Menurut Zsok semakin atraktif seseorang, semakin mudah orang lain untuk merasakan sensasi jatuh cinta pada pandangan pertama.
Alasan terakhir adalah rasa tergila-gila dan ketergantungan yang biasa muncul pada pasangan. Sangat jarang sensasi jatuh cinta pada pandangan pertama bisa membuat seseorang tergila-gila, namun bukan berarti tidak mungkin terjadi.
"Tergila-gila kepada seseorang menandakan Anda memiliki kepercayaan penuh dan keintiman yang kuat terhadap orang tersebut," ungkapnya.
Baca juga: 10 Tanda Jatuh Cinta yang Terbukti Ilmiah (2)(mrs/hrn)
0 Response to "Penjelasan Psikologis Soal Fenomena Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama"
Posting Komentar