Ketika Wanita Menikah dengan Pria yang Usianya Jauh Lebih Tua

Jakarta, Ada beda usia antara suami dan istri, di mana suami lebih tua beberapa tahun dari sang istri, sering dianggap wajar. Hanya saja, ketika si istri jauh lebih muda dari suami, hubungan pernikahan mereka pun sering jadi perbincangan.

Pasangan suami istri yang usianya terpaut jauh salah satunya adalah Mark Sungkar yang pada 6 September 2014 lalu menikahi wanita bernama Santi Asoka Mala. Saat menikah, beda usia di antara keduanya 45 tahun di mana Mark berusia 66 tahun dan Santi berusia 21 tahun.

Baru-baru ini, kabar menjalin hubungan dengan wanita yang jauh lebih muda juga menerpa aktor kawakan Roy Marten. Ayah Gading Marten ini dikabarkan menjalin hubungan dengan wanita muda bernama Dini Indriani. Tapi, baik Roy maupun Dini sudah menegaskan bahwa tidak ada hubungan spesial di antara mereka.

Terkait pasangan suami istri dengan beda usia yang terlampau jauh, psikolog klinis dari Tiga Generasi, Tiara Puspita MPsi., Psikolog mengatakan ada banyak faktor yang membuat seseorang memilih pasangannya dan dapat dikatakan bahwa rasa cinta itu kadang tidak mengenal batasan usia.

"Bisa saja seseorang memilih pasangan yang lebih tua karena dianggap lebih dewasa, lebih bijak, lebih berkomitmen, lebih setia, lebih sabar, lebih stabil (secara mental dan materi), mampu memberikan kenyamanan dan rasa aman," tutur wanita yang akrab disapa Tita ini saat berbincang dengan detikHealth, Jumat (30/12/2016).

Baca juga: Sisi Psikologis di Balik Pasangan yang Menikah Terlalu Muda

Ia melanjutkan, bahkan bisa saja seseorang memilih pasangan yang lebih tua karena dianggap memberikan sosok 'orang tua' yang diidamkan. Sehingga, pada pasangan dengan jarak usia yang demikian jauh, memang biasanya muncul dinamika hubungan orangtua-anak dalam hubungan romantis yang dijalani.

Menurut Tita, ketika ada laki-laki yang memilih pasangan dengan jarak usia yang demikian jauh, bisa saja karena perempuan yang dinikahinya mampu mengurusnya dengan baik, masih mampu memberikan anak, memunculkan rasa 'kembali muda', atau hubungan seksual yang lebih passionate.

"Jadi memang banyak sekali faktor yang dapat membuat seseorang memilih pasangan dengan jarak usia yang terpaut jauh, dan itu tidak berarti hanya karena alasan ekonomi," tambah Tita.

Memang, di masyarakat ketika ada pasutri dengan beda usia terlalu jauh maka mereka lebih mungkin diperbincangkan. Meskipun, menurut Tita sebetulnya tidak ada batasan yang jelas mengenai perbedaan usia yang optimal dalam menjalin sebuah hubungan. Sebab banyak sekali faktor lain yang turut memengaruhi kualitas hubungan pasangan.

Sehingga, Tita menekankan perbedaan usia saja tidak dapat dikatakan sangat memengaruhi kualitas hubungan. Nah, secara umum yang dianggap wajar di masyarakat adalah perbedaan usia pasutri kurang lebih 10 tahun, dan di atas usia tersebut biasanya sudah dikatakan cukup jauh.

"Tetapi hal ini bukan patokan yang mutlak karena lagi-lagi banyak faktor lain yang juga memengaruhi. Perbedaan budaya juga bisa memengaruhi penilaian masyarakat tentang wajar atau tidaknya jarak usia dalam berpasangan," pungkas Tita.

Baca juga: Mick Jagger Punya Anak Lagi di Usia 73 Tahun, Berbahayakah Ini?

(rdn/vit)