Video tersebut diunggah di akun FB berinisial ER sejak 21 Oktober dan sudah ditonton lebih dari 4 juta kali memicu perdebatan sengit antar warganet.
Baca juga: Viral, Video Anak SD di Trenggalek Ramai-ramai Isap Vapor
Sementara itu dari sisi kesehatan dr Frans Abednego Barus, SpP, dengan tegas menjelaskan bahwa vapor tidak lebih baik dari rokok konvensional. Banyak orang mengklaim bahwa asap vapor lebih aman namun hal itu sebetulnya tidak terbukti.
"Asap yang dihasilkan sama bahanya karena sama-sama benda asing. Namun karena perokok vape merasa aman kecenderungan frekuensi merokoknya semakin tinggi," kata dr Frans kepada detikHealth, Senin (23/10/2017).
"Yah bahaya lah (kalau dikonsumsi anak -red). Sering cairan vape dicampur narkoba itu yang membahayakan... Potensi itu pasti ada. Yang pasti izin edar barang tidak ada, kandungan kimiawi enggak jelas, barang tiongkok," lanjut dokter yang juga menjabat sebagai sekretaris di Perhimpunan Dokter Paru Indonesia cabang Banten.
|
dr Frans menggarisbawahi permasalahan Indonesia saat ini peraturan yang belum jelas terkait penjualan rokok elektrik. Beberapa negara telah melarang atau membatasi peredarannya sementara di Indonesia vapor masih mudah ditemukan dijual bebas.
Hal ini terbukti dari beberapa video anak-anak menghisap vapor yang viral di media sosial.
"Intinya vape cuma memberi rasa aman bebas penyakit akibat rokok, tapi palsu!!" pungkas dr Frans.
Baca juga: Viral Anak SD di Trenggalek Nge-Vape, Kemenkes: Sangat Memprihatinkan(fds/wdw)
0 Response to "Komentar Dokter Paru Soal Video Viral Anak SD yang Isap Vapor"
Posting Komentar