Susahnya mendeteksi kolesterol tinggi adalah tidak ada gejala yang spesifik. Banyak orang menganggap pegal di pundah atau leher sebagai pertanda tingginya kadar kolesterol dalam darah, tetapi menurut dokter itu tidak tepat.
"Itu nggak ada hubungan semua. Cara kita tau ya cuma periksa darah. Itu aja caranya," kata ahli jantung dr Vito A Damay, SpJP dalam konferensi pers yang digelar oleh Nutrive Benecol di The Hall Senayan City, Sabtu (20/10/2017).
Karena sulit dideteksi, banyak orang datang ke dokter ketika sudah mengalami stroke atau penyakit jantung. Saat itulah, mereka baru melakukan cek kolesterol. Padahal untuk sampai pada komplikasi tersebut, butuh proses dan waktu yang panjang dan seharusnya dampak lebih buruknya bisa dicegah.
"Butuh waktu sampai bikin plak, penyempitan pembuluh darah jantung, penyempitan pembuluh darah koroner. Sampai terjadi kejadian baru mereka periksa. Baru tahu nih kena kolesterol tinggi. Karena sebelumnya gak cek dulu," kata dr Vito.
Baca juga: Rentan Terkena Kolesterol Tinggi, Chika Jessica Kenalkan Nutrive Benecol
Selain dengan cek darah, kolesterol tinggi bisa dihindari dengan pola hirup sehat. Di antaranya dengan olahraga. Jogging atau lari maupun jalan cepat, cukup dianjurkan. Bagi yang punya masalah dengan persendian, bersepeda juga bagus untuk menjaga kondisi kesehatan.
"Minimal 150 menit per minggu. Berarti itu 30 menit sehari. Selama 5 kali seminggu," saran dr Vito.
|
Baca juga: Mengaku Sibuk, Chika Jessica Jaga Kebugaran dengan Jalan-jalan di Mal
Selain itu, pola makan juga harus dijaga. Makanan yang mengandung banyak serat, seperti buah dan sayuran, paling dianjurkan. Sumber karbohidrat yang baik, dicontohkan oleh dr Vito adalah nasi merah atau sereal dan gandum.
Sementara itu, Syahlina Zuhal dari Yayasan Jantung Indonesia (YJI) menyarankan 5 langkah menghindari kolesterol tinggi. Kelimanya adalah gizi seimbang, menghindari rokok, mengelola stres, mengawasi tekanan darah, dan olahraga secara teratur.
"YJI menyarankan laksanakan panca usaha sehat dengan sempurna dan kurangi konsumsi gula, garam dan lemak," kata Syahlina.
Survey Sample Registration 2014 menyebut jumlah penderita penyakit jantung bertambah 1 orang setiap 12 detik. Lalu tiap 3 detik berikutnya, satu orang di antaranya divonis stroke. Orang-orang dengan kolesterol tinggi punya risiko 2 kali lipat untuk terserang stroke dan penyakit jantung.
Baca juga: Bagaimana Mencegah Kolesterol Tinggi? Ini Saran Dokter(up/up)
0 Response to "Kolesterol Tinggi Susah Dideteksi, Begini Menghindarinya"
Posting Komentar