Tahun lalu di Australia misalnya kasus serangan asma setelah hujan badai jadi masalah besar karena tercatat ada peningkatan hingga lebih dari 8.000 kasus. Otoritas kesehatan setempat menyebut peningkatan kasus asma tersebut sama buruknya seperti pada kasus bencana kebakaran semak belukar.
Baca juga: Badai dan Petir Picu Fenomena Ratusan Serangan Asma di Australia
Apa yang menyebabkannya? Ahli berpendapat bahwa kemungkinan karena angin kencang meniupkan serbuk bunga tumbuhan, meningkatkan konsentrasinya di udara. Serbuk bunga yang bertemu air hujan pun lalu akan pecah menjadi semakin halus dan mudah masuk ke paru.
"Besarnya jumlah orang yang terpengaruh dan melihat dari tingkat keparahannya menunjukkan bahwa kejadian asma setelah badai adalah hal yang tidak diwaspadai oleh dunia internasional," tulis peneliti ketika mengkaji peristiwa di Australia seperti dikutip dari BBC, Senin (9/10/2017).
Sementara itu Ketua Divisi Asma RS Persahabatan Profesor Dr dr Feisal Yunus, SpP(K), mengatakan tingginya angka asma saat hujan bisa juga terjadi karena daya tahan tubuh turun. Seperti yang sudah diketahui udara dingin dapat membuat flu lebih mudah menyerang dan saat itu lah bisa terjadi reaksi yang berujung pada asma.
"Kalau kena hujan kena angin sebetulnya enggak mengapa. Tapi begitu kena flu dia akan timbul serangan, karena flu menurunkan daya tahan dan memudahkan lepasnya sel-sel inflamasi yang menimbulkan serangan asma," kata Prof Feisal.
"Kalau dia merasa akan kena flu, langsung pakai saja obat-obat asma enggak apa-apa. Tidak usah khawatir efek sampingnya karena itu minimal sekali, daripada nanti malah sakit lebih berat," pungkasnya.
Baca juga: Tips Dokter Menghindari Serangan Asma di Musim Hujan(fds/up)
0 Response to "Habis Hujan Kencang, Waspada Kasus Asma Meningkat"
Posting Komentar