Kabarnya, akibat tabrakan tersebut ia mengalami cedera dada, kepala, dan leher. Banyak warganet yang mengomentari proses penanganan yang dilakukan tim medis pada Huda sebelum dilarikan ke rumah sakit. Beberapa menilainya kurang tepat.
Kepada detikHealth, fisioterapis dari ARA Physiotherapy, Tangerang, Abdurrasyid SSt, M. Fis, FMSC membagikan sedikit tips bagaimana Standard Operational Procedure (SOP) yang benar pada penanganan atlet yang cedera.
"Dalam kondisi tidak sadarkan diri, harus dibuka jalan napasnya. Itu akan memicu dia untuk bernapas dengan baik," ujarnya, Senin (16/10/2017).
Baca juga: Pertolongan Pertama Choirul Huda Jadi Perbincangan Warganet
Menurutnya, penting sekali untuk memperhatikan kondisi lidah saat tidak sadarkan diri. Apakah lidah terlihat tertelan atau mejulur keluar.
"Lihat lidahnya tertelan atau tidak. Kalau tertelan langsung dikeluarkan," tambah Abdurrasyid.
|
Baca juga: Lidah Tertelan, Risiko Cedera Umum yang Bisa Mengancam Nyawa Atlet
Saat membuka celah mulut untuk jalan bernapas, kepala harus sedikit didengakkan agar jalur napas bisa lebih lancar. Ini adalah proses paling penting agar tidak memperburuk kondisi pemain.
Setelah cek pernapasan, tim medis harus memperhatikan tanda-tanda vital lainnya, seperti denyut jantung atau nadi.
"Kalau sudah enggak ada (denyut), langsung resusitasi sebagai pemacu kerja jantung agar kembali aktif," pungkasnya.
Baca juga: Mengapa Cedera Seperti yang Dialami Choirul Huda Bisa Fatal?
|
0 Response to "Cara Tepat Tangani Cedera, Pelajaran dari Meninggalnya Choirul Huda"
Posting Komentar