Teknologi USG (Ultrasonografi) 4 dimensi misalnya, saat ini telah memungkinkan pemindaian dengan kualitas 'high definition'. Kelainan-kelainan pada proses pembentukan organ seperti micrognatia (rahang kecil) maupun bibir sumbing misalnya, bisa dideteksi dengan lebih akurat sehingga bisa diantisipasi sejak dini.
Mengamati ada tidaknya denyut jantung juga sudah bukan persoalan sulit bagi para dokter kandungan, sehingga kelainan seperti kembar parasit bisa terdeteksi sedini mungkin. Berbagai upaya untuk menyelamatkan janin akan lebih besar peluang suksesnya jika masalah semacam itu bisa teridentifikasi sejak awal.
Demikian juga dengan kelainan-kelainan bawaaan yang disebabkan oleh cacat pada kromosom maupun DNA (Deoxyribo Nucleic Acid). Tes darah sudah begitu canggihnya sehingga bisa mendeteksi risiko sindrom-sindrom langka yang mungkin akan diidap bayi saat kelak dilahirkan.
Baca juga: Ibu Terinfeksi Rubella Saat Hamil, Bayi Berisiko Kena Gangguan Pendengaran
"Usia kehamilan 10-20 minggu, kisa sudah bisa ambil darah ibu untuk diperiksa. Atau jaringan plasenta, atau cairan ketuban," kata dr Azen Salim, SpOG-KFM dalam temu media di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (8/12/2016).
Kelainan-kelainan kromosom seperti Down Syndrome, Edward Syndrome, dan sebagainya bisa dideteksi dengan tes semacam ini. Saat ini pemeriksaan gen memang masih ada yang harus dilakukan di luar negeri, tetapi beberapa jenis pemeriksaan seperti micro array sudah bisa dilakukan di beberapa rumah sakit di Indonesia.
Baca juga: Waspadai, Penyakit Ini Bisa Sebabkan Gangguan Tumbuh Kembang Anak(up/vit)
0 Response to "Teknologi Makin Canggih, Kelainan Bawaan Bisa Dideteksi Sejak dalam Kandungan"
Posting Komentar