Penelitian dilakukan oleh Julu Bhatnagar dari divisi Infectious Diseases Pathology, Center for Diseases Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, kepada 52 ibu yang positif mengidap zika. Peneliti melihat apakah masih ada virus di jaringan plasenta dan jaringan otak setelah janin dari ibu positif Zika dilahirkan.
"Penelitian kami menunjukkan virus Zika bisa menggandakan diri di otak janin hingga setelah dilahirkan. Bahkan pada plasenta, virus masih ada hingga 7 bulan setelah dilahirkan, lebih lama daripada yang kami perkirakan," tutur Julu, dikutip dari Reuters.
Baca juga: WHO Nyatakan Zika Sudah Bukan Kedaruratan Internasional
Hasil penelitian menyebut virus Zika ditemukan di otak bayi lahir dengan mikrosefali, terutama mereka yang meninggal beberapa bulan setelah dilahirkan. Penelitian menyebut semakin awal ibu terinfeksi Zika, risiko virus bertahan di otak bayi semakin besar.
Julu menambahkan bahwa penelitian lanjutan harus dilakukan untuk melihat apakah virus Zika juga memiliki potensi untuk bertahan di otak bayi yang lahir tanpa mikrosefali. Jika ada, tentunya hal ini akan berakibat buruk bagi kesehatan si bayi di masa depan.
"Kami tidak tahu berapa lama virus bisa bertahan di jaringan plasenta dan jaringan otak. Namun hal ini bisa mengimplikasikan bahwa virus Zika juga ada di anak-anak yang lahir tanpa mikrosefali, dari ibu yang positif terinfeksi Zika saat hamil," tambah Julu lagi.
Studi sebelumnya menyebut Zika tak hanya berbahaya bagi ibu hamil dan janin, namun juga berbahaya bagi pria. Studi pada tikus menyebut ada pengecilan buah zakar pada tikus jantan yang disuntik virus ZIka.
Kami melihat adanya kerusakan yang signifikan pada seminiferous tubules, yang berperan penting dalam memproduksi sel-sel sperma baru," ungkap peneliti, Dr Michael Diamond dari Washington University.
Baca juga: Duh! Zika Bisa Bikin Buah Zakar Mengerut
(mrs/up)
0 Response to "Studi: Virus Zika Bisa Bertahan di Otak Janin Bahkan Setelah Dilahirkan"
Posting Komentar