Peneliti dari University of Adelaide dan Flinders University menemukan bahwa racun platipus mengandung hormon bernama GLP-1 (glucagon-like peptide-1). Hormon tersebut diketahui bisa memicu produksi insulin dan terdapat juga pada manusia namun cepat rusak.
Menurut pemimpin studi Profesor Frank Grutzer, GLP-1 yang dihasilkan oleh platipus dalam racunnya ini berbeda karena tahan lama. Oleh sebab itu peneliti kini sedang melihat lebih jauh dengan harapan dapat membuat sesuatu yang bisa dipakai oleh pengidap diabetes.
Baca juga: Cerita Pria Australia yang Mr P-nya Dua Kali Tersengat Laba-laba dalam Setahun
"Kita tahu dari analisis genom bahwa ada sesuatu yang aneh dengan metabolisme kontrol karena sebenarnya mereka tidak memiliki perut yang berfungsi," ujar Prof Frank seperti dikutip dari BBC, Jumat (2/12/2016).
Prof Frank melanjutkan bahwa saat ini tahap penelitian akan meningkat melihat dampaknya ketika tikus diberikan racun platipus dengan dosis terkontrol. Apakah benar bisa efektif meningkatkan gula darah atau tidak.
Dari sana jika hasilnya positif maka penelitian bisa berlanjut ke manusia. Hanya saja Prof Frank mengatakan perjalanan studi masih sangat panjang sampai benar-benar bisa diaplikasikan.
"Untuk mendapatkan sebuah obat perlu perjalanan yang sangat panjang. Kami masih perlu mempelajari banyak hal terkait bagaimana hormon platipus ini bekerja," pungkas Prof Frank.
Selain platipus, ada juga beberapa hewan lain yang menggunakan insulin sebagai racun. Monster gila atau keong laut contohnya dapat membunuh sekelompok ikan dengan melepaskan insulin ke air laut.
Baca juga: Digigit Kutu Ini, Seseorang Bisa Jadi Alergi Daging Merah Lho(fds/vit)
0 Response to "Racun Hewan Imut Ini Jadi Kunci Obat Diabetes"
Posting Komentar