Agar Mudah Dilacak Saat Hilang, Lansia Jepang Dipasangi Barcode

Jakarta, Karena pikun dan sering terlihat linglung, pasien demensia tidak disarankan untuk bepergian seorang diri sebab mereka berisiko tinggi untuk tersesat. Namun Jepang punya solusinya.

Baru-baru ini sebuah perusahaan yang berlokasi di Iruma, utara Tokyo berhasil mengembangkan sebuah stiker yang berfungsi sebagai 'penanda' bagi para lansia.

Stiker berukuran 1 cm ini berisi QR code yang berisi berbagai informasi terkait si lansia, seperti alamat, nomor telepon serta nomor identitas unik yang dimiliki tiap lansia.

Nantinya stiker ini tinggal ditempelkan di kuku, entah itu di jari kaki maupun jari tangan si lansia. Demikian dilaporkan BBC.

Lantas apa gunanya? Jadi bila sewaktu-waktu lansia ini tersesat atau tiba-tiba menghilang, pihak berwajib yang menemukan mereka tinggal memindai stiker ini sehingga mereka bisa tahu darimana lansia itu berasal dan harus diantar pulang ke mana.

Baca juga: Gunakan Game di Smartphone, Peneliti Himpun Data Riset Pikun Terbesar Sedunia

Pengembangnya memastikan, stiker ini dibuat tahan air dan rata-rata bisa menempel hingga dua minggu. Stikernya juga tidak akan terlepas begitu saja meski bergesekan dengan kaus kaki, misalkan.

Di Jepang sendiri banyak dikembangkan produk untuk memudahkan melacak para lansia ini, seperti GPS saku atau sol sepatu yang dilengkapi alat pelacak. Namun teknologi ini dianggap lebih praktis.

Seperti diungkapkan salah seorang staf Iruma Walfare Office. "Sebab stiker seperti ini biasanya hanya ada di pakaian atau sepatu tetapi pasien demensia tidak selalu memakai pakaian atau sepatu yang sama," katanya.

Stiker ini diharapkan mampu mengantisipasi persoalan yang dihadapi Jepang karena jumlah lansianya yang dominan. Jumlah lansia atau mereka yang berusia di atas 65 tahun di Jepang mencapai lebih dari seperempat dari keseluruhan populasi atau jauh lebih banyak daripada usia produktifnya.

Baca juga: Risiko Demensia Seseorang Meningkat Pasca Mengalami Bencana Alam(lll/vit)