Berawal dari sakit kepala yang tiba-tiba dirasakannya suatu ketika. Dari waktu ke waktu nyerinya itu terus memburuk dan ia mulai sering muntah-muntah. "Dokter bilang itu bisa saja karena stres saja," kisah Emma.
Hingga suatu hari Emma harus dilarikan ke rumah sakit, yang belakangan diketahui karena serangan stroke di usianya yang saat itu masih 33 tahun. "Karena usia saya, saya tak pernah menyangka ini stroke. Mereka menanyakan alamat saya tapi saya tidak bisa mengucapkannya dan hanya menangis," katanya seperti dilaporkan Liverpool Echo.
Yang membuat tim dokter semakin yakin jika Emma terserang stroke adalah tak lain karena cara bicaranya dan nyeri di kepalanya. Dan setelah kepalanya di-scan, ditemukan darah menggumpal di dalam otaknya.
"Saat itu saya baru saja ketahuan hamil lalu stroke terjadi lima hari kemudian," lanjutnya.
Karena khawatir, ia pun meminta agar janinnya dipantau. Ketika strokenya pertama kali ketahuan, janinnya dikabarkan baik-baik saja.
Namun tak ada yang lebih membuat Emma pedih dibanding kabar yang diterimanya dua minggu kemudian. Hasil scan menunjukkan, janin yang telah dinanti-nantikannya selama 3,5 tahun itu juga meninggal dengan tragis dalam kandungannya. Ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga pula.
Baca juga: Ikut Bayi Tabung, Eh Libido Pasangan Malah Kena Getahnya
Akan tetapi layaknya pasien stroke lain, Emma mengalami gangguan keseimbangan, penglihatan dan kemampuan bicara. Ia juga kesulitan menulis atau berinteraksi dengan orang lain. "Saya tidak punya kepercayaan diri lagi," imbuhnya.
Sempat tak mendapatkan dukungan maupun rekomendasi untuk terapi, wanita asal Netherton, Liverpool itu akhirnya mendapatkan apa yang diinginkannya dari Stroke Association.
Setidaknya ia masih merasa beruntung karena keluarga, terutama suaminya, Paul memberinya dukungan secara penuh.
Baca juga: Jadi Ibu Pengganti untuk Anaknya, Ibu Ini Malah Sembuh dari Penyakit
Beberapa waktu kemudian terungkap bahwa stroke yang dialami Emma dipicu oleh hal yang tak lazim, yaitu sebagai efek samping dari prosedur bayi tabung yang dijalaninya.
Obat-obatan yang dikonsumsi selama terapi kesuburan memang berfungsi untuk merangsang ovarium agar menghasilkan lebih banyak sel telur dari normal. Namun pada kondisi tertentu, hal ini dapat memicu apa yang disebut sebagai 'Ovarian hyperstimulation syndrome (OHSS)'.
Sebagian besar OHSS yang ditemukan bersifat ringan, tetapi juga bisa berat. Hanya saja perlu diketahui bahwa OHSS juga dapat memicu stroke dan gagal jantung, meskipun sangat langka terjadi.
(lll/vit)
0 Response to "Kasus Langka, Ibu Ini Kena Stroke Saat Hamil karena Efek Samping Bayi Tabung"
Posting Komentar