Diam-diam Gangguan Kejiwaan Seperti Ini Hantui Pemadam Kebakaran

Jakarta, David Dangerfield punya julukan 'Super Dave'. Kepala tim pemadam kebakaran di sebuah daerah di Florida ini tak hanya disegani di kalangan rekan-rekan sejawatnya, tetapi juga mempunyai jiwa sosial yang tinggi dengan terlibat aktif dalam yayasan amal.

Namun beberapa waktu lalu, David tiba-tiba saja mengunggah sebuah pesan di akun Facebook-nya: "Posttraumatic stress disorder (PTSD) untuk pemadam kebakaran memang benar adanya. Jika orang yang Anda cintai menunjukkan gejalanya, segera cari bantuan. 27 Tahun menyaksikan kematian dan bayi-bayi sekarat di tangan Anda adalah memori yang takkan pernah hilang dari ingatan Anda. Terkirim salam untuk kru saya. Jaga diri dan saya mencintai kalian."

David kemudian dikabarkan berkendara seorang diri ke tengah hutan, lalu sempat memanggil 911 untuk mengabarkan di mana jenazahnya dapat ditemukan. Ia ditemukan tak bernyawa setelah menembak dirinya sendiri di usia 48 tahun.

Kematian David mengungkap fakta bahwa pemadam kebakaran pun bisa terserang PTSD. Apalagi ternyata mereka punya keyakinan untuk tidak membicarakan ketakutan yang mereka alami karena itu adalah bagian dari kelemahan mereka.

Faktanya, The Firefighter Behavioral Health Alliance memperkirakan 30 persen dari 1,3 juta pemadam kebakaran dan relawan pemadam kebakaran mengalami PTSD. Tahun lalu saja dilaporkan ada 132 kasus bunuh diri di kalangan pemadam kebakaran, baik yang masih aktif maupun sudah purna. Tetapi otoritas percaya angka ini masih belum mengungkap keseluruhan kasus yang ada.

Beberapa studi juga memperkirakan, pemadam kebakaran berpeluang 3-4 kali meninggal akibat bunuh diri daripada gugur dalam tugas.

Baca juga: Bisakah Masalah Kejiwaan 'Menular'? Ini Kata Dokter

Hal yang sama juga dirasakan Scott Geiselhart dari Frazee, sebuah kita kecil di Minnesota. Sebagai seorang pemadam kebakaran, ia seringkali menolong tetangga atau teman-temannya sendiri yang terkena musibah. Pernah suatu ketika di tahun 2010, Scott dan timnya menyelamatkan seorang remaja yang tenggelam di danau. Si remaja dikabarkan pulih.

"Kami sangat lega," tuturnya. Tetapi sebulan kemudian, remaja ini menghembuskan napas terakhirnya karena infeksi paru akibat menelan air terlalu banyak. Scott pun menyalahkan dirinya sendiri.

"Sejak saat itu saya sering bermimpi buruk tentang dua anak laki-laki saya. Mulai dari mati terbakar, jatuh dari ketinggian atau mengalami kecelakaan dan memohon bantuan tapi saya seolah-olah lumpuh jadi saya tak mau tidur lagi," kisahnya.

Untuk membuatnya terus terjaga sepanjang hari, Scott akhirnya mengonsumsi methamphetamine dan inilah yang memperburuk gejala PTSD-nya. Scott juga berubah menjadi pemarah dan ia banyak menghabiskan waktu di bengkelnya tetapi tak berbuat apa-apa, hanya bengong di depan komputer yang terhubung dengan CCTV.

Pada akhirnya di tahun 2014, Scott mengambil pistol dan mengisinya penuh. Pistol itu diarahkan ke pelipisnya tetapi ketika pelatuknya ditarik, secara ajaib pistol itu tak berfungsi.

Ia pun tersadar dan menjalani pengobatan seperti psikoterapi dan terapi yang disebut 'eye-movement desensitization and reprocessing' seperti halnya yang biasa diberikan pada tentara yang diserang PTSD. "Walaupun saya bangkrut tapi saya tak pernah sebahagia ini," tutupnya seperti dilaporkan CBS News.

Kini Scott aktif berkeliling negeri untuk mengkampanyekan tentang PTSD kepada pemadam kebakaran, sekaligus menepis stigma agar mereka bisa mendapatkan bantuan secepatnya.

Baca juga: Bukan Masalah Kuat Lemahnya Karakter, Siapa Saja Bisa Kena Gangguan Jiwa

Selain petugas pemadam kebakaran, studi-studi sebelumnya mengungkap PTSD juga dapat menghantui ibu yang keguguran dan anak-anak pasca mengalami kecelakaan. Gejalanya rata-rata sama, berupa kilas balik ingatan, mimpi buruk, perasaan cemas parah, serta pikiran yang tak terkendali tentang peristiwa traumatis yang dialaminya.

(lll/vit)

Related Posts :

0 Response to "Diam-diam Gangguan Kejiwaan Seperti Ini Hantui Pemadam Kebakaran"

Posting Komentar